TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan pekan terakhir tahun 2017 ini bakal masih menguat. Ia memproyeksi penguatan perdagangan hari ini berkisar di level 6.032 - 6.258.
William memprediksi sisa perdagangan hingga penghujung tahun 2017 masih terlihat akan diwarnai oleh pencapaian prestasi bagi IHSG untuk dapat kembali mencetak rekor baru. "Selain itu, kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga akan menjadi salah satu penopang pergerakan IHSG dalam sisa waktu perdagangan di minggu terakhir 2017," ujarnya, Selasa, 26 Desember 2017.
Baca: Saham Aneka Industri Dorong Penguatan IHSG
Sejumlah saham yang direkomendasikan bagi para investor adalah saham dengan kode emiten: ADHI, ICBP, SMRA, WSBP, WIKA, WTON, JSMR, KLBF, BBNI, TLKM dan CAMP.
Setelah menembus rekor 6.221,01 akhir pekan lalu atau menguat 0,61 persen ,IHSG diperkirakan bakal kembali menembus rekor baru di akhir tahun ini. Sepanjang tahun berjalan harga saham juga meningkat 17,45 persen.
Investor asing melalukan aksi jual sebesar Rp 311,22 miliar. Hal tersebut membuat net sell nasabah nonresiden mencapai Rp 37,18 triliun sepanjang Tahun Ayam Api.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memperkirakan IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.239 dan 6.256 hari ini. Sentimen positifnya adalah naiknya daya beli masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru," tuturnya.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, menurut Nafan antara lain BEST, DOID, EXCL, LSIP, SSIA, dan SRIL. Keenam saham tersebut mendapat rekomendasi akumulasi beli.