TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi menguji coba layanan kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Menurut Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto, pada uji coba tahap awal ini, stasiun pemberhentian yang digunakan ada tiga dari yang dijadwalkan lima.
"Sebenarnya masih ada Stasiun Manggarai dan Duri, tapi masih menunggu pembangunan beberapa bagian stasiun yang masih belum selesai. Ditargetkan, awal Maret 2018 sudah bisa beroperasi," kata Heru kepada Tempo pada Selasa, 26 Desember 2017.
Baca: Cek Jadwal Perjalanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta di Sini
Pembangunan yang dimaksud Heru adalah penambahan jalur kereta dan peron tinggi untuk Stasiun Duri serta pembangunan double track untuk Stasiun Manggarai.
Heru juga menjelaskan, untuk tahap awal ini, pihaknya tidak ingin menargetkan penjualan tiket lebih dulu. Pada tahap ini, tutur Heru, pihaknya ingin berfokus menguji coba sistem ticketing.
"Karena kemarin kami sudah melakukan uji coba teknis, termasuk bagaimana pengaruh terhadap uji coba perjalanan kereta komuter," ucap Heru.
Secara khusus, Heru juga berharap penumpang bisa membeli dengan bantuan aplikasi atau pemesanan secara online. Hal ini untuk mendukung program pembayaran nontunai. "Harapan kami, penumpang datang tinggal naik. Tapi, kalau belum punya tiket, penumpang bisa membeli pakai vending machine."
Untuk tahap uji coba ini, Heru menuturkan pihaknya melayani 42 perjalanan dengan rincian 21 pergi dan 21 pulang dengan waktu tunggu 30 menit. Nantinya, jumlah kereta bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan, misalnya meningkatkan jumlah perjalanan menjadi 84 perjalanan dengan waktu tunggu 15 menit sekali.
Menurut pantauan Tempo, hingga pukul 09.00, ada 270 tiket yang telah terjual di Stasiun Sudirman untuk tujuan Bandara Soetta. Pada uji coba kali ini, tiket dijual dengan harga promosi sebesar Rp 30 ribu. Harga tiket akan meningkat menjadi Rp 70 ribu per 2 Januari 2017.
Kereta bandara ini akhirnya rampung pada awal Desember 2017. Keberadaan kereta ini diharapkan bisa mengurai kepadatan lalu lintas dari Jakarta menuju Bandara Soetta. Nantinya, PT Railink, perusahaan hasil kerja sama antara PT KAI (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), akan menjadi operator kereta ini.