TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kembali menguat selama sepekan ini. Indeks berada di level 6.221,01 poin atau naik 1,66 persen dibandingkan akhir pekan lalu yang berada di level 6.119,41 poin.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan pekan ini IHSG mencatat rekor tertingginya sepanjang masa dengan menembus level 6.200. Selama beberapa waktu terakhir, IHSG terlihat terus menanjak perlahan dari kisaran 5.900.
Yulianto mengatakan kenaikan IHSG juga diikuti dengan peningkatan kapitalisasi pasar BEI. "Kapitalisasi pasar kami juga meraih level tertingginya sepanjang masa," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Sabtu, 23 Desember 2017.
Nilai kapitalisasi pasar BEI hingga kini mencapai Rp 6.889,48 triliun. Jumlahnya naik 1,59 persen dari Rp 6.781,42 triliun pada akhir pekan lalu.
Simak: IHSG Diprediksi Menguat, Ini Saham Pilihannya
Selama sepekan ini, rata-rata nilai transaksi harian BEI meningkat 18,66 persen menjadi Rp 9,41 triliun dari Rp 7,93 triliun di pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian BEI juga naik yaitu sebesar 28,26 persen menjadi 18,56 miliar unit saham dari 14,47 miliar unit saham pada pekan lalu. Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian BEI pekan ini turun 7,72 persen menjadi 271,10 ribu kali transaksi dari 293,78 ribu kali transaksi.
Investor asing mencatatkan beli bersih pada perdagangan pekan ini dengan nilai Rp 528 miliar. Meski demikian, Yulianto menuturkan sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan jual bersih Rp 39,84 triliun.
Pekan ini terdapat tiga pencatatan perdana di BEI. Emiten tersebut antara lain PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS). Dia menjadi perusahaan tercatat ke-34 di tahun 2017.
Perusahaan lainnya adalah PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM). Keduanya masing-masing menjadi emiten ke-35 dan ke-36 yang tercatat di BEI tahun ini. Dengan pencatatan tersebut, jumlah emiten di BEI kini sebanyak 566 perusahaan.
Di pekan ini juga terdapat satu obligasi korporasi yang dicatatkan. Surat utang itu adalah Obligasi Berkelanjutan I Mayora Indah Tahap II Tahun 2017. Nilai nominal yang dicatatkan pada Jumat, 22 Desember itu sebesar Rp 550 miliar.
Seiring dengan pencatatan dan kenaikan IHSG sebelumnya, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 349 emisi. Nilai nominal outstandingnya sebesar Rp 387,30 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 114 Emiten. Sebanyak 91 seri Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp 2.099,77 triliun dan US$ 200 juta, serta 10 Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp 8,35 triliun.