TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank J Trust Indonesia menargetkan kredit 2018 tumbuh sekitar 10-12 persen. Menurut Corporate Secretary Division Head Hasiholan Sitorus, pertumbuhan tersebut akan ditopang melalui segmen komersial dan small medium enterprise (SME). Namun, kata Hasiholan, porsi SME saat ini masih kecil. “Masih di bawah 10 persen,” ujar Hasiholan di Hotel Grand Sahid Jaya pada Jumat, 22 Desember 2017.
Sedangkan untuk komersial, porsinya sebesar 18 persen. Bank J Trust Indonesia memilih komersial karena ingin tetap mempertahankan komersial dan akan lebih mengarah ke retail. “Kami bermain ke arah UKM, retail, yang selama ini terlupakan,” kata Hasiholan. Ia pun mengatakan strategi untuk bisa naik double digit adalah memberikan kredit secara selektif dan berkualitas, menurunkan cost of fund, menekan biaya operasional, serta mencari segmen baru yang cocok dengan J Trust.
Simak: Bank Mutiara Ganti Nama Menjadi Bank J Trust
Segmen baru yang akan disasar J Trust adalah perkebunan, multi-finance, dan pertambangan. “Tapi itu semua masih tahap mengkaji dan menjajaki, ya,” tutur Hasiholan. Selain itu, untuk meningkatkan jumlah nasabah, J Trust tengah meningkatkan sistem teknologi informasi, yakni aplikasi mobile banking. Akan dikucurkan dana sebesar Rp 100-150 miliar untuk dana IT.
Target pertumbuhan kredit tahunan Bank J Trust sampai akhir 2017 ditaksir sekitar 6 persen. Sedangkan untuk target multi-finance di 2018, Hasiholan menuturkan harus berhati-hati dan lebih selektif. Ia juga optimistis untuk target serta prediksi revenue dan laba tahun depan akan tumbuh dan bisa double digit.
Pada 2018, J Trust akan menambah 10 kantor jaringan baru di Cirebon, Bandar Lampung, Pontianak, Malang, Banjarmasin, Bandung, Bali, Bogor, Jakarta, dan Makassar. Sebelumnya, selama enam bulan terakhir, J Trust membuka tiga cabang di AEON Mal Jakarta Garden City, Karawang International Industrial City, dan Balikpapan.
Bank J Trust mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba sebesar Rp 94,15 miliar pada kuartal ketiga 2017. Hasil tersebut tumbuh hampir dua kali lipat dibanding kuartal ketiga 2016. Saat itu, J Trust mengalami rugi bersih Rp 96,13 miliar.