TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah penumpang pesawat udara pada mudik libur Natal dan tahun baru 2018 akan naik 5,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan potensi kenaikan bahkan sudah terpantau sejak H-5 perayaan Natal pada 25 Desember 2017.
“Total penumpang pesawat tahun ini diprediksi mencapai sekitar 7,23 juta penumpang, naik sekitar 358 ribu orang dibanding tahun sebelumnya yang hanya 6,88 juta,” katanya dalam keterangan tertulis, yang diperoleh Tempo di Jakarta, Jumat, 22 Desember 2017.
Baca: Mudik Natal dan Tahun Baru, Proyek Konstruksi di Jalan Tol Distop
Kenaikan jumlah penumpang tujuan internasional diperkirakan lebih besar daripada penumpang destinasi domestik. Untuk penumpang internasional, kenaikan diprediksi mencapai 11,73 persen, dari 995 ribu penumpang pada 2016 menjadi 1,11 juta pada 2017. Sedangkan untuk penumpang domestik, kenaikan diprediksi sekitar 4,09 persen, dari 5,88 juta penumpang pada 2016 menjadi 6,12 juta pada 2017.
Dari pantauan Kementerian sejak H-7 hingga H-5 menjelang Natal, kata Agus, jumlah penumpang domestik sudah meningkat 4,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dari 841 ribu penumpang menjadi 876 ribu. Penurunan justru terjadi pada penumpang internasional. Jumlah penumpang menurun 0,62 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dari 136 ribu penumpang menjadi 135 ribu. “Namun, secara keseluruhan, domestik dan internasional masih mengalami kenaikan,” ujarnya.
Agus mengatakan Kementerian telah memprediksi kenaikan tersebut dan melakukan sejumlah langkah antisipasi. Sekitar 8,1 juta kursi disediakan untuk penerbangan domestik dan 1,4 juta kursi untuk penebangan internasional. Keseluruhan kursi tersebut, kata dia, disuplai 13 maskapai penerbangan yang telah mengerahkan 446 unit pesawat regular dan tambahan.
Meski demikian, Agus mengharapkan penumpang pesawat bisa menghindari perjalanan pada puncak arus mudik dan balik. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 22-23 Desember 2017, sedangkan arus balik diperkirakan akan berlangsung pada 1-7 Januari 2018. “Walaupun jumlah kursi mencukupi, bisa saja pada waktu puncak arus mudik dan balik itu kursinya tidak tersedia karena jumlah penumpangnya melebihi rata-rata per hari,” tuturnya.