TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melakukan lima strategi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang diperkirakan terjadi pada libur Natal dan tahun baru akhir pekan ini. Langkah tersebut adalah menghentikan sementara proyek di Jalan Tol Jakarta Cikampek, menunda kegiatan pemeliharaan jalan, mengoptimalkan gerbang tol elektronik, membatasi aktivitas kendaraan berat, dan mewaspadai potensi bencana.
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengatakan jumlah kendaraan yang memadati Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan bertolak dari gerbang Cikarang Utama akan meningkat 32 persen dari hari biasa. Padatnya kendaraan diperparah oleh aktivitas proyek infrastruktur di kawasan tersebut.
Baca: Libur Natal Tahun Baru, Larangan Operasi Truk di Jabar Lebih Lama
Agar lalu lintas lancar, Herry menuturkan tiga proyek, yakni pembangunan tol layang Cikampek, kereta ringan, dan kereta cepat Jakarta-Bandung, akan dihentikan sementara. Pagar-pagar proyek juga akan dibersihkan, sehingga ruang untuk kendaraan bertambah dari tiga menjadi empat lajur. “Pembangunan konstruksi kembali berlanjut setelah 1 Januari 2018,” ucapnya di kantornya, Kamis, 21 Desember 2017.
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Agus Setiawan menuturkan, selain menghentikan sementara aktivitas proyek, operator menunda pemeliharaan periodik yang memicu kemacetan. Dia mencontohkan penghentian kegiatan pelapisan ulang aspal. Adapun pembersihan jalan tetap berlangsung.
Agus menuturkan layanan di gerbang tol elektronik akan dioptimalkan untuk mengantisipasi kemacetan. Jasa Marga juga menyiagakan petugas dan memfasilitasi pembayaran tol dengan uang tunai jika terpaksa.
ROBBY IRFANY | YOHANNES PASKALIS | ANDITA RAHMA