TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat akan melakukan reformasi pajak. Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan kebijakan tersebut membuat Amerika semakin menarik bagi investor dibandingkan negara lain.
Sri Mulyani mengatakan dana yang masuk ke Amerika akan membuat perekonomian negara tersebut membaik. "Kalau ekonomi Amerika menjadi bagus, dia juga akan memberi dampak positif kepada seluruh dunia," kata Sri Mulyani di KPPN II, Jakarta, Kamis, 21 Desember 2017.
Namun dia menyatakan, Indonesia memiliki tempat yang lebih menarik dari Amerika untuk menampung dana-dana investasi. Dari sisi ekonomi, Indonesia tumbuh lebih tinggi dibandingkan Amerika. Prospek perekonomian Indonesia pun masih lebih tinggi, terutama dengan demografi yang jauh lebih muda dibandingkan Amerika.
Sri Mulyani mengatakan Indonesia harus mampu membuka kenyataan tersebut meski sentimen yang ada saat ini mengarah kepada Amerika. Pemerintah telah berupaya memperbaiki tingkat kemudahan berbisnis. Sejumlah lembaga pemeringkat juga menaikkan rating Indonesia.
Dengan situasi ekonomi Indonesia saat ini, Sri Mulyani yakin bisa menahan arus dana keluar dari Indonesia. Dia bahkan mengatakan ada potensi dana masuk semakin banyak. "Karena pemilik dana masih melihat di sini menarik," ujarnya.
Reformasi pajak usulan Presiden Donald Trump salah satunya diwujudkan dengan membuat Undang-Undang Pengurangan Pajak dan Pekerjaan. Rancangan beleid itu telah disetujui DPR dan Senat dan telah diserahkan ke Gedung Putih pada Rabu, 20 Desember.
Beleid itu akan mengatur pemangkasan pajak perusahaan secara permanen dan memotong pajak yang dibayarkan penerima upah dan gaji secara sementara. Pemerintah Amerika juga akan membatasi pengurangan pajak yang populer. Dalam rencana reformasi pajak Trump, Amerika berencana menaikkan utang negara setidaknya 1 triliun dolar dalam 10 tahun.