TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini dibuka melemah sebesar 2,06 poin seiring dengan sentimen positif yang mulai terbatas. "Katalis positif bagi pasar yang terbatas menjadi faktor penahan IHSG," ucap Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere, Rabu, 20 Desember 2017.
IHSG BEI dibuka melemah 2,06 poin atau 0,03 persen menjadi 6.165,60. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,52 poin (0,05 persen) menjadi 1.041,35.
Baca: Ditopang Sektor Tambang, IHSG Cetak Rekor Baru di 6.167
Nico mengatakan sebagian investor menahan transaksinya seraya mencermati data pertumbuhan domestik bruto (PDB) Amerika Serikat dan Inggris serta kebijakan moneter bank sentral Jepang (BoJ).
Di sisi lain, Nico memperkirakan investor bakal mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait dengan faktor politik dan keamanan setelah Amerika memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai status Yerusalem.
Dari dalam negeri, menurut Nico, sentimen positif pertumbuhan ekonomi diiringi oleh perbaikan pada indikator sosial, seperti tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Hal itu diharapkan dapat menjaga pergerakan saham dan IHSG. "Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen pada tahun ini diperkirakan tercapai," ujarnya.
Bursa regional, antara lain, indeks bursa Nikkei turun 19,52 poin (0,08 persen) ke 22.849,83, indeks Hang Seng melemah 4,29 poin (0,01 persen) ke 29.249,37, dan Straits Times melemah 11,80 poin (0,35 persen) ke posisi 3.392,39.
ANTARA