Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bicara Soal Hutan di UGM, Jokowi: Seperti Marah ya, Saya Jengkel

image-gnews
Presiden RI Jokowi (kedua kanan) bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kedua kiri) dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (ketiga kiri) menyiram pohon yang baru saja ditanam saat acara reuni Fakultas Kehutanan UGM di Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, DI Yogyakarta, 19 Desember 2017. Presiden membahas kondisi hutan Indonesia yang saat ini masih memprihatinkan. ANTARA
Presiden RI Jokowi (kedua kanan) bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kedua kiri) dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (ketiga kiri) menyiram pohon yang baru saja ditanam saat acara reuni Fakultas Kehutanan UGM di Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, DI Yogyakarta, 19 Desember 2017. Presiden membahas kondisi hutan Indonesia yang saat ini masih memprihatinkan. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Jokowi  tampak sangat serius saat berbicara tentang persoalan hutan Indonesia di bekas kampusnya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa 19 Desember 2017.

Meski acara itu seperti silaturahmi antar-alumni di sela perayaan Dies Natalis UGM ke-68, Jokowi menyinggung persoalan hutan di Indonesia dan masih minimnya manfaat yang bisa dirasakan rakyat.

Baca juga:  Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

“Saya sudah pantau dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke NTT, sudah terlalu banyak lahan hutan yang kita telantarkan dan nggak kita urus,” ujar Jokowi dengan ekspresi serius di hadapan para mahasiswa dan dosen Fakultas Kehutanan UGM.

Jokowi menyayangkan sekali kondisi hutan-hutan Indonesia yang terlantar itu karena hutan-hutan itu sebenarnya di tanah yang amat subur, bukan tanah kering dan tandus yang perlu waktu lama untuk perbaikan.

“Kenapa sampai sekarang kita tidak bisa memiliki hutan seperti misalnya mahoni yang sejuta dua juta hektar ?” ujar Jokowi.  

Jokowi pun kembali menyinggung soal eforia gerakan tanam pohon berbagai pihak yang seringkali terpaku pada seremonial saja di depannya. Tapi aksi tanam pohon itu sering tak dikawal ke belakang hingga pohon yang ditanam benar-benar hidup dan bermanfaat.

“Padahal duitnya negara itu banyak, triliunan untuk itu, makanya sekarang urusan ini saya kejar terus, duit negara harus jadi pohon hidup, jadi hutan, mana buktinya, saya cek terus," ujar Jokowi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sela bicara banyaknya duit negara terbuang untuk masalah penghijauan hutan, Jokowi pun tampak melemaskan dua telapak tangannya yang dari awal bicara hanya menyatu tergenggam di depan. Jokowi mengibaskan telapak tangannya sejenak lalu posisi menggenggam lagi.

"Seperti marah ya saya, ya saya memang jengkel benar, dan saya selalu tanya ke menteri dan dirjen, mana barangnya, mana pohonnya, saya kan orang lapangan, jadi apapun saya cek, saya kontrol," ujar Jokowi. 

Menurut Jokowi, sebenarnya agar hutan Indonesia dapat bermanfaat bagi rakyat caranya tidaklah terlalu sulit. Dengan lahan hutan yang mencapai 12,7 juta hektar, rakyat dilibatkan penuh untuk ikut mengelola. Jokowi menegaskan, harus rakyat yang memiliki.

“Rakyat yang menanam, dan rakyat harus dikorporasikan, rakyat menjadi sebuah grup dan kelompok besar, agar memiliki beribu-ribu hektar, dari situlah rakyat yang menjual hasil hutan ke hilirnya yaitu pabrik,” ujar Jokowi.

Jokowi pun menuturkan, pemerintah pun bisa membagi-bagikan lahan hutan itu agar bisa dikelola rakyat. Kalau perlu pemerintah menyiapkan hilirnya atau pabrik pembeli hasil hutan itu sekalian.

Jokowi menuturkan, cara-cara pengelolaan dari rakyat dan swasta yang menerima hasil hutan untuk mengolahnya itu sudah diterapkan negara-negara yang bisa kaya hanya dari hasil hutan saja seperti Norwegia.

“Bener-bener hutan itu dikelola dari hulu ke hilir, diselesaikan, di sini ada tanam, di sini ada pabriknya, dalam sebuah kawasan, tapi rakyat atau negara yang memiliki,” kata Jokowi .

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

21 menit lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?


Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

47 menit lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat ditemui usai melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

Pembentukan Satgas Gula dan Bioetanol tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024. Bahlil jadi Ketua Satgas


Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

54 menit lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII


Usai Ditetapkan Presiden-Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Temui Jokowi Selama Dua Jam

2 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Usai Ditetapkan Presiden-Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Temui Jokowi Selama Dua Jam

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menemui Presiden Joko Widodo alias Jokowi selama dua jam, pada Rabu malam, 24 April 2024.


TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi

8 jam lalu

Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad H. Wibowo,  ketika ditemui di Gedung CSIS Jakarta pada Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi

Prabowo-Gibran telah ditetapkan oleh KPU sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. TKN siap jika Jokowi meminta kolaborasi penyusunan RAPBN 2025.


Malam Usai Penetapan KPU, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

11 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Malam Usai Penetapan KPU, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran pada Rabu malam ini menemui Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta. Belum diketahui isi persamuhan tersebut.


Jokowi-Gibran Di Antara Golkar dan PAN setelah Ditalak PDIP

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat berolahraga bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu 6 Januari 2024. ANTARA/HO-Istana Kepresidenan
Jokowi-Gibran Di Antara Golkar dan PAN setelah Ditalak PDIP

Golkar dan PAN terbuka jika Jokowi serta Gibran bergabung setelah diemohi PDIP.


KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

12 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

Apakah program makan siang gratis yang dijanjikan sebelumnya dapat segera dibahas masuk RAPBN menyusul penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih?


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

13 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Gerindra Sumut Usung Calon Kepala Daerah yang Mampu Jalankan Visi Misi Prabowo, Ini Alasannya

13 jam lalu

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto saat ditemui di kediaman Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Jakarta, Kamis 11 April 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Gerindra Sumut Usung Calon Kepala Daerah yang Mampu Jalankan Visi Misi Prabowo, Ini Alasannya

Gerindra Sumut mengutamakan kadernya sendiri di Pilkada 2024 untuk mewujudkan program Prabowo hingga ke tingkat desa.