TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Campina Ice Cream Industry Tbk Adji Andjono yakin perusahaan akan mencatat kenaikan angka penjualan pada tahun depan dan menembus angka hingga Rp 1 triliun. Pasalnya, Campina akan segera mendapatkan dana segar dari hasil penjualan saham awal (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
"Mudah-mudahan tahun depan tembus Rp 1 triliun. Kan kami sudah IPO," ujar Adji, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 19 Desember 2017.
Baca: Tiga Jam Melantai, Nilai Saham Campina Ice Cream Melejit
Campina telah meluncurkan 885 miliar lembar sahamnya, atau sebesar 15,04 persen dari jumlah saham keseluruhan, ke lantai Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 19 Desember, dengan harga penawaran awal sebesar Rp 330 per lembar saham.
Presiden Direktur PT Campina Ice Cream Tbk Samudera Prawirawidjaja mengatakan dana dari peluncuran saham tersebut bakal digunakan untuk melunasi sebagian beban utang dari perusahaan. Di samping itu, ia menyebut, dana tersebut bakal digunakan untuk menambah modal kerja dan mendanai investasi pengembangan perusahaan.
Adji optimistis perusahaan industri es krim tersebut bakal mengantongi penjualan di tahun ini dengan nilai Rp 960 miliar. Angka tersebut, kata dia, didominasi hasil penjualan di Pulau Jawa dengan pangsa pasar tidak kurang dari 70 persen. "Di tahun depan, kami menargetkan angka tersebut bisa tumbuh sekitar 7-8 persen," katanya.
Adji menjelaskan, angka penjualan dari Campina masih didominasi penjualan es krim impuls, atau es krim yang dijual secara satuan. "Seperti es krim stick dan cup," ucapnya. Kontribusinya, kata dia, bisa mencapai angka 70 persen dari total keseluruhan penjualan.
Sedangkan 30 persen sisanya, ujar Adji, diperoleh dari hasil penjualan es krim tipe family pack dengan kapasitas 0,7-1 liter, es krim tipe industri dengan kapasitas 5-8 liter, dan beberapa produk signature keluaran Campina.