TEMPO.CO, Jakarta - Kerja sama operasional Bandara Kertajati antara PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dengan PT Angkasa Pura II (PT AP II) rencananya akan diteken pada 27 Desember mendatang.
"27 Desember ini targetnya, sudah banyak kesamaan, insya Allah," kata Direktur Utama BIJB, Virda Dimas Ekaputra, seusai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin, 18 Desember 2017.
Virda menuturkan penandatanganan kerja sama operasi (KSO) harus segera dilaksanakan agar bantuan pembiayaan untuk pembangunan bandara yang menelan investasi sebesar Rp 2,6 triliun itu bisa segera cair.
Baca juga: BIJB dan PT AP II Diberi Waktu Sebulan Bahas Pengelolaan Bandara
Dari total sindikasi perbankan syariah sebesar Rp 906 miliar, ia menyebut masih ada sisa Rp 256 miliar yang belum juga cair.
Sindikasi tujuh perbankan syariah daerah yang memberikan bantuan pembiayaan tersebut, yakni Bank Jateng Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Sulbar Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Sulbar Syariah, Bank Jambi Syariah, Bank Kalsel Syariah dan Bank Jabar Banten.
"Jadi dari Rp 906 miliar, sudah dicairkan Rp 650 miliar, sisa Rp 256 miliar mudah-mudahan awal Januari bisa," katanya.
Baca juga: Pembebasan Lahan Bandara Kertajati Terkendala Rumah Hantu?
Virda mengatakan, selain mengenai KSO, kedua perusahaan juga menyepakati rencana investasi di mana AP II akan menguasai sejumlah saham BIJB.
"Ada dua kerja sama dengan AP II, yaitu kerja sama operasi dan rencana investasi. Jadi dua-duanya jalan nanti. Masih berproses," ujarnya.
Bandara Kertajati yang sudah mendapat "3 letters code" KJT ditargetkan beroperasi pada April 2018.
ANTARA