TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk menargetkan pertumbuhan 18-20 persen pada kinerja perusahaan tahun depan. Direktur Utama PT Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan perusahaannya tengah menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) untuk dilaporkan dan disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Target pertumbuhan 18-20 persen," kata Arviyan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Kamis, 14 Desember 2017.
Baca: Genjot Likuiditas Saham, Bukit Asam Lakukan Stock Split
Arviyan optimistis target tersebut bisa dicapai dengan sejumlah strategi yang dilakukan perusahaan. Arviyan menyebutkan setidaknya tiga strategi yang sedang dan akan dilakukan PT Bukit Asam demi meningkatkan kinerja perusahaan tahun depan.
"Dengan stock split PTBA per hari ini harga saham menjadi lebih terjangkau, jumlah saham lebih banyak, dan tentunya masyarakat dapat lebih berpartisipasi memiliki saham PTBA ini," kata Arviyan.
PTBA melakukan pemecahan nilai nominal harga saham pada pembukaan perdagangan bursa hari ini. Dengan skala 1:5, nilai saham PTBA berubah dari Rp 11.200 pada penutupan IHSG, Rabu, 13 Desember 2017, menjadi Rp 2.240 per pukul 09.00 pagi ini.
Strategi kedua yang dilakukan PTBA, yakni melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumatera Selatan 8 sebesar 2 x 600 Megawatt yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan. Arviyan menyampaikan, pembangunan PLTU ini bakal dimulai pada pertengahan 2018.
Strategi berikutnya, Arviyan melanjutkan, yakni mengoptimalkan hilirisasi produk batu bara. Terkait dengan hal ini, PTBA telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia, dan PT Chandra Asri pada 7 Desember lalu.
"Dan tentunya kami berencana meningkatkan kapasitas produksi sebesar 18-20 persen, sejalan dengan peningkatan kemampuan logistik kami," kata Arviyan, Direktur Utama PT Bukit Asam.