TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan serapan anggaran Jawa Barat per hari ini, Rabu, 13 Desember 2017, mencapai 81 persen. “Sampai dengan hari ni, posisi sudah 81 persen dari Rp 34 triliun, sekitar Rp 27 triliunan lebih,” katanya di Bandung, Rabu, 13 Desember 2017.
Iwa mengatakan pencairan sejumlah anggaran masih terus berjalan sehingga ditaksir hingga akhir tahun serapan bisa menembus 94 persen. “Kita perkirakan penyerapannya hingga akhir tahun bisa lebih tinggi, baik secara absolut maupun persentase. Tahun lalu, serapan hanya 93 persen. Tahun ini, kita dorong menjadi 94 persen. Kecenderungannya naik,” ujarnya.
Simak: Jawa Barat Siapkan Rp 1 Triliun Suntikan Modal untuk BUMD
Menurut Iwa, ada sejumlah anggaran yang nilainya relatif besar, yang akan disalurkan dalam dua pekan ini. Salah satunya bagi hasil pajak triwulan IV untuk kabupaten/kota yang nilainya menembus Rp 1,6 triliun. “Mudah-mudahan minggu ini sudah masuk proses administrasinya sehingga minggu depan bisa ditransfer ke masing-masing pemda (pemerintah daerah) kabupaten/kota,” ucapnya.
Iwa menuturkan, per 15 Desember nanti, perolehan pendapatan Jawa Barat tembus 100 persen. Sebagiannya ditransfer ke daerah sebagai bagi hasil pajak yang disalurkan per triwulan. “Itu yang paling besar pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan. Yang akan ditransfer ini termin terakhir untuk triwulan IV,” tuturnya.
Baca Juga:
Anggaran lain yang digenjot penyerapannya adalah penyaluran bantuan keuangan. Iwa berujar penyerapannya bergantung pada pengajuan pencairan pembayaran bantuan tersebut dari masing-masing bupati/wali kota. “Bupati/wali kota agar segera mengajukan pencairan pembayaran ke Provinsi Jawa Barat agar bisa diproses lebih lanjut. Itu yang kita dorong,” katanya.
Iwa mengatakan bantuan keuangan untuk semua kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 sebesar Rp 4,5 triliun. “Realisasinya sudah Rp 3,8 triliun. Sudah 85 persen. Kita akan dorong hingga di atas 90 persen,” ujarnya.
Selanjutnya, belanja langsung pemerintah Jawa Barat tahun ini alokasinya mencapai Rp 4,6 triliun. “Belanja langsung ini ada tiga komponen. Di situ ada belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Seluruhnya Rp 4,6 triliun, realisasinya baru Rp 3,8 triliun, sekitar 82,74 persen. Yang terus kita dorong itu belanja barang serta belanja modal,” ucap Iwa.
Iwa mengungkapkan belanja modal pada tahun anggaran ini mencapai Rp 2,7 triliun. Realisasinya hingga hari ini baru Rp 1,5 triliun atau 54 persen. “Kita minta semua OPD (organisasi perangkat daerah) agar memantau langsung belanja modal ini, memantau penyelesaian fisiknya, dan segera mengajukan proses pembayaran sehingga diharapkan serapannya bisa sampai Rp 2,4 triliun,” tuturnya.
Anggaran selanjutnya yang sedang dipantau ketat adalah anggaran pembebasan lahan untuk akses jalan tol dan nontol menuju Bandar Udara Kertajati, termasuk pembebasan lahan untuk perpanjangan runway bandara tersebut.