TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memastikan rel ganda atau double track di lintas selatan Jawa akan rampung paling lambat pada 2019.
"(Jalur) selatan mudah-mudahan akhir 2018 atau paling lambat 2019 sudah semua double track. Jadi sudah nyambung antara jalur utara dan selatan," kata Direktur Logistik dan Pengembangan PT KAI Budi Noviantoro, di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2017.
Budi menjelaskan, pemerintah telah berupaya membangun rel ganda, baik di sisi utara maupun selatan Jawa. Hal itu dilakukan agar ada keseimbangan pembangunan untuk menopang perekonomian wilayah Jawa, terutama di kawasan pesisir.
Ia mengatakan sejumlah ruas rel ganda di lintas selatan Jawa sepanjang Cirebon-Surabaya itu masih dalam proses pembangunan, seperti segmen Kutoarjo-Kroya dan Kroya-Purwokerto. "Sekitar 30 persen yang belum selesai," katanya.
Baca: Rel Ganda Lintas Selatan Jawa Ditargetkan Rampung Akhir 2019
Pembangunan rel ganda lintas selatan Jawa dibagi menjadi beberapa segmen, yaitu segmen Cirebon-Kroya, Kroya-Kutoarjo, Kutoarjo-Solo, Solo-Kedung Banteng, Kedungbanteng-Madiun, Madiun-Jombang, dan Jombang-Wonokromo.
"Jalur selatan ini sekitar 800-an kilometer, lebih panjang daripada utara, yang sekitar 720 kilometer," tutur Budi.
Pembangunan rel ganda lintas selatan bertujuan meningkatkan kapasitas lintas perjalanan kereta api dan mengurangi waktu tempuh perjalanan, karena pada beberapa segmen masih satu jalur (single track).
Di samping itu, pembangunan rel ganda akan mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya, meningkatkan pelayanan, aksesibilitas, serta mobilitas orang dan barang antarkabupaten, antarkota, dan antarprovinsi. Selain itu, meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api.
ANTARA