TEMPO.CO, Jakarta - Nilai transaksi belanja online selama program Hari Belanja Online (Harbolnas) pada tahun ini menembus Rp 4 triliun selama 3 hari. Angka tersebut melampaui pencapaian omzet transaksi pada tahun-tahun sebelumnya.
Chief Economist PT CIMB Niaga Tbk. Adrian Panggabean menyebutkan, pencapaian transaksi Harbolnas di 2017 yang mencapai Rp 4 triliun itu melebihi tahun-tahun sebelumnya. "Transaksinya terus meningkat mencapai 4 kali dalam 3 tahun, bahkan mencapai 60 kali dalam 5 tahun," katanya dalam rilis, Rabu, 13 Desember 2017.
Baca: Saat Harbolnas, Lazada Gelar 27 Kali Flash Sale
Berkaca pada angka tersebut, Adrian memperkirakan omzet penjualan riil perdagangan online (e-commerce) sangat besar. "Jika omzet dalam 3 hari mencapai Rp 4 triliun, maka dalam 365 hari jumlahnya harus berada di sekitar Rp 450 triliun dari 250 lebih situs dagang online," ujarnya.
Belum lagi transaksi yang dilakukan melalui jejaring media sosial seperti aplikasi Facebook, Instagram, WhatsApp, Blackberry yang tidak dilacak oleh Badan Pusat Statistik dan Ditjen Pajak. "Jika net value added dalam subsektor Wholesale and retail sales (nonmotor) dalam PDB sekitar Rp 1.700 triliun, maka omzet penjualan di e-commerce sekarang sekitar 26 persen," katanya.
Adrian menambahkan, jika PDB sekitar Rp 13.000 triliun, maka omzet penjualan e-commerce berada di sekitar 3,5 persen dari PDB. Di AS, rasionya sekitar 6-8 persen. Jadi e-commerce Indonesia sebenarnya sudah besar secara relatif.
Dengan data-data itu, menurut Adrian, saat ini tak terjadi penurunan daya beli, tetapi perubahan channel. "Sayangnya ini tidak tertangkap oleh teknik pengumpulan data BPS yang ada saat ini," katanya. Sehingga winners dan losers, yang adalah implikasi dari pergeseran channel distribusi barang, tidak tertangkap dalam data konvensional.
Harbolnas pertama kali digelar di tahun 2012 meraup nilai transaksi sebesar Rp 67,5 miliar. Angka tersebut meningkat menjadi Rp 500 miliar pada tahun 2013. Setelah itu nilai omzet penjualan terus naik menembus level Rp 1 triliun.
Per 2014, omzet penjualan Harbolnas mencapai Rp 1,1 triliun dan naik menjadi Rp 2,1 triliun di 2015. Sementara tahun ini program tiga hari Harbolnas mencatat nilai transaksi Rp 4 triliun atau lebih tinggi ketimbang 2016 sebesar Rp 3,3 triliun.