TEMPO.CO, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN telah menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia layanan aplikasi Go-Jek untuk menyalurkan dana kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi bagi para pekerja informal. Melalui kerja sama itu, mitra driver yang bekerja untuk Go-Jek berhak mendapatkan KPR bersubsidi dari Bank BTN.
Pada tahap awal, Bank BTN bersama Go-Jek telah menggelar ajang yang dinamai Go-Jek Serbu BTN Tahap I. Dari ajang tersebut, setidaknya terdapat 581 aplikan dari driver Go-Jek yang telah mengajukan KPR subsidi kepada Bank BTN. Adapun 397 di antaranya dinyatakan telah lulus verifikasi dan bisa memiliki rumah melalui fasilitas KPR subsidi dari Bank BTN.
“Total nilai KPR-nya hanya Rp 51,6 miliar, tapi sangat berarti bagi mereka untuk bisa memiliki rumah,” kata Direktur Utama Bank BTN Maryono di Menara BTN, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2017.
Simak: Bank BTN Obral Bunga KPR 6,21 Persen
Maryono menuturkan program Go-Jek Serbu BTN Tahap II akan diselenggarakan di beberapa tempat yang telah menjadi wilayah kerja aplikasi Go-Jek. Daerah-daerah itu di antaranya Sumatera, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi.
Maryono mengatakan program ini nantinya tidak hanya dapat dinikmati para pekerja informal yang bekerja sebagai mitra Go-Jek. Ke depan, kata Maryono, program KPR subsidi ini juga dapat dirasakan para pekerja informal lain, seperti petani, nelayan, hingga tukang bakso. "Yang penting harus berbasis komunitas. Jadi kita juga gampang untuk mengontrol KPR subsidi tersebut," ujarnya.
Sejak 1976 hingga November 2017, Bank BTN mengklaim telah mengucurkan kredit senilai Rp 230,2 triliun untuk merealisasikan KPR untuk 4,1 juta unit rumah bagi masyarakat Indonesia.
Dari hasil realisasi tersebut, 3,08 juta unit atau lebih dari 75 persen di antaranya mengalir dalam bentuk KPR subsidi. Angka tersebut setara dengan nilai KPR subsidi Rp 110,45 triliun. Sedangkan sisanya disalurkan dalam bentuk KPR nonsubsidi.
ERLANGGA DEWANTO