TEMPO.CO, Bogor - Ekonomi Indonesia ditargetkan tumbuh 5,4 persen pada 2018. Pemerintah yakin target itu bisa dicapai.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Adriyanto, menilai target tersebut realistis. "Angka itu achievable, dengan asumsi tidak terjadi gejolak geopolitik yang sifatnya frontal dan massive," kata dia di JSI, Bogor, Selasa, 12 Desember 2017.
Simak: Genjot Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan, Ini Strategi Menkeu
Adriyanto menuturkan ekonomi tahun depan akan dipengaruhi kinerja tahun ini. Salah satunya ekspor yang tumbuh 17 persen pada kuartal III. Padahal sebelumnya terdapat kekhawatiran terhadap isu proteksionisme di Amerika Serikat.
Namun dia menuturkan pemerintah perlu tetap mengantisipasi isu tersebut. Pasalnya kebijakan tersebut bisa mempengaruhi ekonomi Cina, yang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Dia menuturkan hubungan kedua negara tersebut akan berdampak, meski tidak langsung, kepada perdagangan Indonesia.
Pendorong ekonomi tahun depan lainnya adalah investasi yang hingga kuartal III tumbuh 7,1 persen. Adriyanto menuturkan pemerintah berupaya terus mendorong sumber investasi seperti belanja modal BUMN, investasi di pasar modal, dan pasa uang. "Kami juga berharap paket kebijakan yang sudah dikeluarkan bsia mendorong investasi tahun depan," ujarnya.
Salah satu upaya pemerintah menjaga investasi adalah menjaga keyakinan investor terhadap kondisi ekonomi domestik. Adriyanto mengatakan pemerintah akan mendorong perbaikan fundamental ekonomi.