TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik mengatakan hampir bisa dipastikan bahwa di masa depan pemakaian bahan bakar fosil akan tergantikan dengan energi terbarukan yang lebih hijau dan bersih. Elia juga mengatakan ke depan perkembangan bisnis energi terbarukan juga diperkirakan akan semakin meningkat.
Menurut perkiraan Elia, bisnis dan investasi energi ke depan akan didominasi oleh dua hal, yakni pada pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga angin. "Diperkirakan, pada tahun 2017 hingga 2040 akan ada dana sebesar 7 miliar dollar untuk melakukan pengembangan dua energi tersebut," kata dia, Selasa 12 Desember 2017.
Simak: Wadirut Pertamina Janjikan Ekspansi Energi Bersih
Selain itu, Elia juga mengatakan bahwa bisnis energi terbarukan akan tumbuh pesat terutama karena didorong oleh adanya teknologi digitalisasi. Apalagi saat ini di sektor hulu bisnis energi terbarukan telah semakin murah akibat sokongan teknologi digital.
Elia mecontohkan bahwa saat ini banyak pebisnis yang bermain di bidang baterai (storage) penyimpanan energi. Bahkan, kata Elia, di Australia telah dibangun kompleks baterai yang mampu menampung daya sebesar 100 MW.
Di samping itu, di sektor hilir perkembangan kendaraan yang menggunakan energi listrik ataupun hybrid juga sangat signifikan. "Ke depan tren ini akan tumbuh secara eksponensial," ucap Elia.
Sementara itu, di Pertamina sendiri energi surya yakni solar panel telah banyak digunakan khususnya di beberapa wilayah kantor operasionalnya. Selain itu, solar panel juga telah banyak digunakan di kawasan-kawasan perkantoran, Zona Ekonomi Khusus, dan juga Industri.
