TEMPO.CO, Jakarta - Perbankan didorong untuk menambah penyediaan fasilitas isi ulang uang elektronik, khususnya di jalan tol, guna memudahkan pengguna melakukan transaksi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna, menyatakan saat ini mesin top up uang elektronik baru ada di 50 titik dari 300 gerbang tol yang beroperasi.
Selain itu, mesin layanan isi ulang juga ada di 50 lokasi rest area jalan tol. Adapun fasilitas top up secara tunai saat ini baru ada di 13 titik dan rencananya akan ditambah 37 lagi menjadi 50 titik.
“Sebagai bagian dari pelayanan, kami dorong agar fasilitas top up ada di jalan tol. Kami sebetulnya tidak mendorong top up di gerbang tol, tetapi diharapkan top up dilakukan di rest area, di merchant-merchant atau hp,” ujar Herry saat ditemui di Gedung Ombudsman, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Baca: Go-Pay Jadi Uang Elektronik, Nadiem Makarim: Bukan Ikuti Alibaba
Sementara itu, sampai saat ini, interoperabilitas sistem pembayaran uang elektronik masih belum terwujud sehingga transaksi isi ulang belum dapat dilakukan lintas penerbit kartu.
Guna meningkatkan pelayanan, BPJT bersama Bank Indonesia tengah mengembangkan agar layanan top up dapat dilakukan secara terintegrasi.
“Ini juga kami sedang kembangkan bersama-sama agar ada top up terintegrasi. Interoperabiltas uang elektronik itu lagi diproses, (penerapannya) mudah-mudahan bulan ini,” kata Herry.