TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mendapatkan kontrak baru Rp 5 triliun per November 2017. Perolehan kontrak naik 24 persen dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 4,03 triliun.
Direktur Keuangan WTON Mohammad Syafii mengatakan perolehan tersebut berasal dari beberapa kontrak besar. Kontrak itu antara lain penyediaan tiang pancang untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang dan tiang pancang untuk proyek PLTU Tangguh Expansion Project Batch 3.
Kontrak lainnya adalah ready-mix untuk proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda, tiang pancang untuk proyek Bandar Udara Ahmad Yani, tiang pancang untuk proyek relokasi jalan tol Surabaya-Gempol, dan lain-lain dengan total perolehan Rp 403 miliar.
Simak: WTON Incar Rp6 Triliun Proyek Beton Pracetak
Tahun ini, WTON menargetkan perolehan kontrak baru hingga akhir 2017 sebesar Rp 7 triliun. Syafii optimistis bisa memenuhi target tersebut. Pasalnya, sejumlah proyek pada Desember belum dilaporkan.
"Beberapa kontrak juga sedang dalam proses penandatanganan," katanya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017. Syafii menuturkan ada satu proyek yang akan tender sekitar seminggu ke depan. Dia mengaku proyek tersebut memiliki nilai yang cukup besar.
Syafii menuturkan kontrak baru masih tetap di ranah precast dan instalasinya. Proyek yang dikerjakan didominasi pengerjaan infrastruktur, seperti pengerjaan jalan, jembatan, dan fondasi.
Tahun depan, WTON menargetkan kontrak baru bisa tumbuh 20 persen. "Tak hanya kontrak, laba dan pendapatan juga diharapkan tumbuh 20 persen," ucapnya.