TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Northstar Equity Partners Patrick Walujo menyatakan sangat optimistis dengan ekonomi Indonesia tahun depan. Namun investor perlu tetap waspada.
Menurut Patrick, proyek infrastruktur yang gencar dibangun pemerintah menjadi salah satu sentimen positif. Sejumlah proyek tersebut akan rampung pada 2018 dan 2019. "Begitu proyeknya selesai, efek multiplier-nya tidak cuma besar, tapi juga multiyears," katanya dalam acara Binaartha Summit di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Simak: Apindo Prediksi Ekonomi Indonesia 2018 Tumbuh 5,2 Persen
Komisaris Go-Jek Indonesia itu mengaku kagum dengan capaian pembangunan infrastruktur di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Untuk jalan tol saja, pemerintah saat ini telah membangun 2,4 kali lebih banyak sejak 1976.
Patrick mempercayai pembangunan infrastruktur akan berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi. Kondisi tersebut juga akan mendorong investasi.
Namun dia mencatat tetap perlu kewaspadaan dalam berinvestasi di Indonesia. Salah satunya karena pasar yang pasti bergejolak. Sentimen baik dari luar atau dalam negeri bisa sangat mempengaruhi pasar. Patrick menuturkan perusahaannya mencoba mengantisipasi gejolak dengan menyediakan arus kas yang cukup.
Investor juga dinilai perlu memperhatikan ketersediaan sumber daya manusia di Indonesia. "Berinvestasi di sini perlu banyak perhatian untuk mengembangkan sumber daya manusia," ujarnya.
Pola konsumsi masyarakat pun berubah, terutama setelah perubahan gaya hidup. Pemilik dana perlu ekstra hati-hati menentukan sektor investasi. Seperti yang juga dinyatakan Badan Pusat Statistik, pola konsumsi masyarakat mulai bergeser dari non-leisure ke leisure.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah biaya. Patrick menuturkan relative cost harus diusahakan serendah mungkin. "Kami manage lewat efisiensi dan produktivitas supaya kompetitif," ucapnya.