TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkerja sama dengan School of Business and Management Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) meluncurkan Wonderful Indonesia Tourism Entrepreneurship (WITE) sebagai bentuk pengembangan industri pariwisata nasional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, WITE diharapkan menghasilkan pengusaha-pengusaha baru di bidang pariwisata. “Bertambahnya pelaku industri pariwisata akan menarik jumlah wisatawan,” ujar dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Minggu, 10 Desember 2017.
Arief mengatakan, dengan lahirnya pengusaha-pengusaha baru di bidang pariwisata diharapkan mampu menggerakkan industri pariwisata. “Industri pariwisata tersebut mencakup destinasi pariwisata, perjalanan, perhotelan, kuliner dan sebagainya,” kata Arief.
Baca: 2018, Menteri Arief Yahya Targetkan 17 Juta Kunjungan Turis Asing
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Strategis, Branding, dan Penanggung Jawab Pasar Australia Priyantono Rudito mengatakan program ini ditujukan untuk membentuk para mahasiswa, terutama di enam Perguruan Tinggi Pariwisata (PTP) di bawah Kementerian Pariwisata menjadi pengusaha dan membentuk lapangan kerja di sektor pariwisata. “Harapannya, dalam jangka panjang bisa mengembangkan ekosistem industri pariwisata Indonesia,” ujar Priyantono.
Enam PTP yang akan terlibat adalah STP Bandung, STP Bali, Poltekpar Makassar, Poltekpar Palembang, Poltekpar Lombok dan Akademi Pariwisata Medan. Dalam kerja sama ini, SBM ITB terlibat dalam pengembangan kurikulum enam PTP dengan mengintegrasikan program entrepreneurship development SBM ITB dan kurikulum PTP.
Kerja sama itu juga mencakup penyiapan kurikulum kewirausahaan, inkubator bisnis, serta keterkaitan antara PTP dan desa wisata. “Kekuatannya ada di teori dan praktik bidang pariwisata, seperti tata boga, manajemen travel, perhotelan dan sebagainya,” ujar Priyantono.
Kerjasama dengan SBM ITB ini akan berlangsung selama tiga tahun, dimana tahun pertama SBM ITB dominan 70 persen dalam pengembangan dan implementasi berbagai inisiatif, tahun kedua berimbang antara SBM ITB dan PTP, serta tahun ketiga PTP akan menjadi lebih dominan. “Dengan begitu, pada tahun depan keenam PTP dapat menerapkan kurikulum kewirausahaan yang sudah disusun pada tahun 2017,” ujar Priyantono.
Selain itu, program inkubator bisnis dibangun untuk menunjang bisnis mahasiswa. Pada akhir tahun, hasil bisnis mahasiswa akan dikompetisikan dan dipamerkan. “Kewirausahaan bukan sekadar pelengkap, tapi menjadi mata kuliah utama di enam PTP,” kata Priyantono.
Ia mengatakan WITE juga menghadirkan ruang bagi para mahasiswa PTP untuk mengembangkan sumber pendanaan untuk calon entrepreneur dan model bisnis untuk desa wisata dalam kompetisi bisnis.
Sebagai upaya Kemenpar melahirkan sekaligus mengembangkan entrepreneur, Arief mengatakan, “Program WITE menargetkan minimal 10 persen alumni PTP menjadi entrepreneur yang terkait bidang pariwisata,” kata Arief.
JENNY WIRAHADI | MWS