TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah menargetkan 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2018. "Sementara kalau wisatawan nusantara targetnya 270 juta kunjungan," tutur Menteri Pariwisata Arief Yahya di Hotel Grand Sahid Jaya, Sabtu, 9 Desember 2017.
Target kunjungan wisman itu lebih tinggi ketimbang target tahun ini yang sebesar 15 juta kunjungan. Sayangnya, Arief mesti menyunat sasaran tahun ini lantaran adanya bencana erupsi Gunung Agung Bali sejak Oktober lalu. "Padahal Bali menyumbang 40 persen."
Dia menargetkan hingga akhir tahun ini sektor pariwisata Indonesia dapat menjaring hingga 14 juta kunjungan. Sampai saat ini, kata Arief, sektor yang ia pimpin bisa bertumbuh hingga 24 persen. "Pertumbuhan sampai sekarang 24 persen dan masuk kedalam top 20 fastest growing tourism industry in the world," kata dia.
Dia lantas membocorkan strateginya dalam menggenjot pertumbuhan di sektor pariwisata selain dengan upaya-upaya reguler yang rutin dilakukan. Strategi khusus itu adalah dengan mengalokasikan 50 persen anggaran promosi pariwisata di sektor digital. "Kalau di dunia, orang-orang menaruh promosi melalui digital hanya 30 persen," tuturnya.
Baca: Turis Asing Asal Cina Paling Banyak Kunjungi Jakarta
Menurut dia, peralihan ke dunia digital, misalnya online travel agent, adalah suatu keniscayaan. Sehingga, mau tak mau para pelaku industri dipaksa harus mau dan bisa memanfaatkannya.
Dengan formula itu, Arief menggelontorkan separuh anggaran promosi untuk beriklan melalui media konvensional seperti televisi, majalah, koran, radio, dan media online. Sementara separuhnya lagi ke pemain digital seperti Google, Baidu, Tripadvisor,dan lainnya.
Pemerintah juga tengah mempersiapkan empat destinasi yang akan menjadi unggulan dan bersanding dengan Bali yang telah menjadi andalan selama ini. Destinasi itu antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, serta Labuan Bajo.
Penetapan destinasi wisata prioritas itu sejalan dengan program pemerintah untuk menggenjot arus wisatawan asing atau turis asing ke Indonesia. Presiden Joko Widodo, dalam berbagai kesempatan, ingin ada 20 juta wisatawan asing di Indonesia per tahun 2019.
Arief menambahkan keempat destinasi wisata itu akan memiliki badan otoritas yang berfungsi mengkoordinasi kegiatan dan usaha di lokasi terkait. Sejauh ini, yang sudah memiliki badan otoritas adalah Danau Toba, diikuti oleh Borobudur di akhir tahun ini, Labuan Bajo triwulan pertama 2018.