TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membenarkan telah mendapat laporan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di wilayahnya. “Saya baru kontak-kontakan dengan teman-teman Pertamina dan para pihak, akan segera di supaya tidak berlanjut,” kata Aher--begitu namanya disingkat di Bandung, Jumat, 8 Desember 2017.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, belum mengetahui sebaran kelangkaan gas elpiji bersubsidi tersebut di wilayahnya. “Belum bisa mengatakan merata, karena masih ditelusuri dulu di mana persoalannya. Mudah-mudahan saat penelusaran itu Pertamina sudah bertindak,” kata dia.
Baca: Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Polda Jabar Terjunkan Tim Satgas
Menurut Aher, secepatnya akan menggelar rapat koordinasi untuk membahas soal laporan kelangkaan gas elpiji tersebut. “Insya Allah segera kami rapat koordinasi untuk menelusuri dimana persoalannya. Mudah-mudahan ini gejala lapangan saja,” kata dia.
Dia mengaku belum tahu penyebab kelangkaan gas melon tersebut. Termasuk kemungkinan adanya penimbunan. “Belum kita telusuri. Kalau sudah ada rapat bersama itu, nanti kita bisa telusuri penyebabnya,” kata Aher.
Aher berharap pekan depan, persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram itu sudah tuntas. “Sedang kita telusuri di lapangan seperti apa keadaannya. Mudah-mudahan Senin (minggu depan) sudah ada penyelesaiannya,” kata dia.
Dia berharap masalah kelangkaan gas bersubsidi ini cepat tuntas. “Kita sudah minta Pertamina, karena tidak boleh ada kelangkaan berkepanjangan. Kita ingin ini gejala sesaat saja, bukan gejala yang berakibat panjang ke depan,” kata Aher.