TEMPO.CO, Jakarta - BlackBerry Limited telah lama berfokus pada layanan keamanan dan perangkat keras. Namun, tahun lalu perusahaan tersebut telah menghentikan produksi untuk perangkat keras BlackBerry.
"Saat ini kami kembali fokus pada DNA layanan keamanan unggulan BlackBerry," kata BlackBerry Chief Security Officer, Alex Manea di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2017.
Baca: Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo
BlackBerry, menurut Alex, perusahaannya fokus pada layanan keamanan AtHoc Account. Unit bisnis AtHoc Account ini memungkinkan lembaga seperti pemerintahan dan perusahaan besar mengetahui secara real time lokasi dan penyebaran informasi yang terjadi.
Alex menjelaskan, pada saat krisis, situasi berubah dengan cepat. "Jika penyebaran informasi darurat dilakukan melalui layanan messaging umum, hacker dan orang tak bertanggung jawab lainnya bisa dengan mudah menyusup," ujarnya.
Layanan Cybersecurity yang dikembangkan BlackBerry saat ini, menurut Alex, sulit ditembus hacker. Ia mengatakan, yang terutama dalam layanan Cybersecurity bukan seberapa canggihnya, tetapi seberapa terjaganya data dari serangan hacker. "Hacker yang mengincar perusahaan akan menyebar ancaman melalui ransomware dan malware."
Layanan Athoc Account terdiri atas Athoc Alert dan Athoc Connect yang memungkinkan penyebaran informasi massal secara aman melalui semua perangkat. "Segera setelah data diterima, informasi akan terintegrasi dengan saluran notifikasi masal, seperti pengeras suara, radio dua arah, dan juga tampilan digital," kata Alex.
Selain penyebaran data yang terjadi dengan cepat dan aman, kata Alex, tindakan evakuasi yang terjadi saat krisis juga bisa dilakukan sedini mungkin. "Dengan lokasi yang presisi, evakuasi yang tepat bisa dilakukan. Selain itu, layanan AtHoc juga memungkinkan setiap penggunanya terhubung dengan pusat untuk menyampaikan pesan tentang kondisinya."
Terkait produksi BlackBerry di Indonesia, perusahaan tersebut telah menandatangani lisensi dengan perusahaan lokal. Pemasaran dan produksi Blackberry yang ada di Indonesia berada pada BB Merah Putih. Sedangkan untuk pasar global, BlackBerry menunjuk TCL Corp yang berbasis di Cina.
JENNY WIRAHADI | RR ARIYANI