TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro optimistis dengan perkembangan harga komoditas Indonesia. Meski harga komoditas seperti batu bara, minyak, logal, dan kelapa sawit, terhitung fluktuatif, menurut dia, menunjukkan tren stabil atau naik.
“Yang harganya stabil atau naik ini akan baik untuk ekonomi kita, karena akan mendorong ekspor, dan kalau peningkatan ekspor juga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi kita,” kata Bambang di acara International Management Accountant Conference (IMAC) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2017.
Baca: Bappenas Luncurkan Aplikasi Pemantau Rendah Karbon Online
Kendati begitu, Bambang mengatakan, idealnya Indonesia tidak terlalu bergantung pada sektor komoditas ini. Sebab, harga komoditas cenderung tinggi volatilitasnya sehingga dapat jatuh tiba-tiba dan membuat negara merugi.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen dan tingkat inflasi pada level 3,5 persen tahun depan. Bambang mengatakan, faktor lain yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun depan yakni konsumsi.
Bambang berharap, harga komoditas terus membaik demi mendorong ekspor dan konsumsi masyarakat. “Kita harapkan kalau harga komoditas baik, ekspor meningkat, maka akan ada perbaikan konsumsi."
Menurut Bambang, sektor komoditas terutama masih akan terbantu dengan perbaikan harga batu bara dan sawit. “Saya melihat harga batu bara dan sawit masih akan membaik, paling tidak pada level yang menguntungkan buat pengusaha,” ujarnya.
Lebih jauh, Kepala Bappenas ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal terkendala oleh sentimen politik bertepatan dengan momen pemilihan kepala daerah serentak 2018. Pasalnya, sentimen politik akan membuat pelaku pasar bersikap wait and see sehingga menunda investasi. “Investasi menurun selama masa kampanye dan pertumbuhan investasi negatif. Semoga wait and see nanti berbeda dengan 2014."