TEMPO.CO, JAKARTA - Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid beranggapan generasi milenial lebih cocok untuk tinggal di rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Menurut Khalawi, kini generasi milenial lebih memproritaskan gaya hidup dibandingkan dengan kebutuhan pokok seperti hunian.
"Jadi, (generasi milenial) ngga perlu lagi rumah tinggal berupa landed house. Cocoknya memang di rusunawa itu. Mereka bisa nyewa dengan murah," ujar Khalawi saat ditemui di kantornya, Selasa, 5 Desember 2017.
Simak: 3 Sebab Generasi Milenial Sulit Memiliki Properti
Namun Khalawi berujar, generasi milenial mungkin tidak akan tertarik dengan nama rusunawa. Nama tersebut, kata dia, terkesan kuno bagi generasi milenial. Untuk itu Khalawi menyarankan agar nantinya pembangunan rusunawa untuk generasi milenial bisa dinamai dengan apartemen sewa, bukan rusunawa.
Lebih jauh, Khalawi mendorong agar 10 kota yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk membangun kawasan hunian masif seperti yang ada di Kota Baru Maja, Banten. Menurutnya, kawasan hunian baru tersebut dapat menjadi salah satu solusi bagi generasi milenial yang ingin memiliki hunian dengan harga yang terjangkau.
Adapun berikut Kota Baru Maja, 10 kota yang termasuk dalam RPJMN tersebut terdiri dari Padang, Palembang, Pontianak, Banjar Baru, Tanjung Selor, Makassar, Manado, Sorong, dan Jayapura. Khalawi berujar, kini unit kerjanya tengah giat untuk mengembangkan kota-kota tersebut agar seperti Kota Baru Maja. "Agar (rumah) lebih terjangkau oleh milenial," ujarnya.
ERLANGGA DEWANTO