TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) Bagus Medi menyatakan pihaknya masih menggodok besaran tarif Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja). "Karena Jalan Tol Soroja ini menampung kendaraan dari berbagai jalan tol, seperti Purbaleunyi dan Cipali. Dalam tanda kutip, Jalan Tol Soroja ini kan terkoneksi dengan jalan tol lain. Artinya, perlu sinkronisasi," ujarnya ketika dihubungi melalui telepon, Ahad, 3 Desember 2017.
Bagus menjelaskan, pembahasan tentang besaran tarif ini perlu dilakukan secara mendalam agar operator yang terkoneksi dengan Jalan Tol Soroja tidak dirugikan. "Ini gabungan Jalan Tol Cipali, Cikampek, Purbaleunyi, maka keuangan ada di kita kalau ada yang lewat Jalan Tol Soroja. Harus lebih detail lagi supaya tidak ada yang dirugikan," ucapnya.
Baca Juga:
Baca: Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Soroja Siang Ini
Menurut Bagus, status Jalan Tol Soroja yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo tersebut adalah jalan tol dalam kota. "Jalan tol ini kan jalan tol dalam kota, jadi kita pasang lampu PJU (penerangan jalan umum) sepanjang 35 meter di tengah-tengah. Jadi caang pisan eta tol teh tah (bakal terang sekali jalan tol itu)," katanya.
Bagus memastikan pembangunan konstruksi dan sarana penunjang lain Jalan Tol Soroja sudah beres 100 persen. "Beres semuanya, alhamdulillah 100 persen beres pokoknya."
Jokowi dijadwalkan akan meresmikan penggunaan Jalan Tol Soroja di Jawa Barat pada Senin, 4 Desember 2017. "Betul, jam 1 siang Presiden Jokowi akan meresmikan Jalan Tol Soroja, tapi sebelumnya Presiden akan membagikan sertifikat tanah di Pemkab Bandung," tutur Bagus.
Dia mengucapkan syukur karena Senin ini Jalan Tol Soroja akan digunakan untuk umum dan diresmikan Jokowi. "Alhamdulillah, akhirnya jalan tol ini bisa tuntas. Insya Allah akan memberikan kontribusi kepada masyarakat atau Pemkab Bandung untuk mengembangkan potensinya. Bersyukur tentunya karena lebih cepat, lebih bagus."
Peresmian Jalan Tol Soroja juga akan dihadiri sejumlah tokoh penting. Di antaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Bupati Bandung Dadang M. Naseer, dan Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa.
ANTARA
