TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia menyatakan membutuhkan waktu 2-3 hari untuk me-recovery jadwal penerbangan agar kembali normal. "Saat ini sedang proses recovery, sekitar 2-3 hari ke depan sudah normal lagi," ujar Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 1 Desember 2017.
Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas sejumlah penundaan dan pembatalan penerbangan yang terjadi hari ini, Jumat. Menurut Ikhsan, penundaan dan pembatalan itu karena adanya proses recovery operasional penerbangan.
“Proses ini merupakan dampak dari erupsi Gunung Agung, Bali, beberapa waktu yang lalu,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Tempo di Jakarta.
Hari ini, sejumlah penerbangan Garuda Indonesia terpantau mengalami penundaan, salah satu di Terminal 3 Domestik Bandara Udara Soekarno-Hatta, Tanggerang.
Sejumlah penumpang yang terdampak penundaan ini menyampaikan kekecewaan di media sosial, salah satunya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md. Melalui akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, dia mencuit sekitar pukul 14.50 terkait dengan penerbangannya yang sempat ditunda hingga dua jam. “Duh, Gusti. Ada apa sih?” katanya. Akun Twitter @leonardus888 juga mencuit, “Jakarta terminal 3, garuda in a mess, many flights delayed (Terminal 3 Jakarta, garuda berantakan, banyak penerbangan ditunda).”
Selain karena proses recovery operasional, Ikhsan menyebutkan penundaan dan pembatalan hari ini juga terjadi karena faktor cuaca. Keselamatan penerbangan, kata dia, merupakan prioritas utama bagi Garuda Indonesia.
Tak hanya hari ini, secara total, Garuda Indonesia telah membatalkan lebih dari 300 penerbangan selama penutupan bandara Bali dan Lombok akibat erupsi Gunung Agung. Alhasil, sejumlah kru dan pesawat terpaksa tertahan di beberapa bandara domestik dan internasional. “Jadi harus dilakukan penyesuaian masif terhadap penjadwalan kru dan pesawat,” ujarnya. Padahal rute penerbangan di Bali menyumbang 30 persen total penerbangan di setiap hari.
Ikhsan memastikan pihaknya masih terus berupaya memulihkan dampak dari keterlambatan penerbangan hari ini. “Kami memaksimalkan seluruh lini pelayanan operasional penerbangan.” Selain itu, delay management policy pun akan diterapkan ke seluruh penumpang, seperti kompensasi biaya dan makanan ringan hingga fasilitas hotel.
Ikhsan memastikan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang mengalami delay tidak akan ditelantarkan. "Kami lakukan kewajiban sesuai dengan aturan yang berlaku," ucapnya.