TEMPO.CO, Jakarta -Badan Penerbangan Sipil Cina(CAAC) mengerahkan 13 pesawat domestik untuk membantu pemulangan para wisatawan asal negara itu setelah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, dibuka kembali akibat erupsi Gunung Agung.
Pada Rabu malam, 29 November 2017, ChinaSouthern Airlines mengirimkan dua pesawat dari Guangzhou dan Shenzhen, sedangkan ChinaEastern Airlines mengirimkan empat pesawat dari Beijing dan Shanghai. Sementara pada Kamis, 30 November 2017 malam maskapai penerbangan lainnya mengirimkan tujuh armadanya ke Pulau Dewata.
Sebanyak enam unit pesawat dari maskapai penerbangan milik pemerintah Cina tersebut telah memulangkan 2.700 wisatawan dari Bali. Selain itu, tujuh armada dari maskapai swasta telah membawa pulang lebih dari 1.000 wisatawan Cinadari Bali, demikian pernyataan CAAC yang dikutip Kantor Berita Xinhua, Jumat.
Pengerahan pesawat-pesawat Cina itu turut membantu 29 pesawat asing yang diperkirakan akan membawa pulang 5.596 wisatawan mancanegara.
Bandara Ngurah Rai di kawasan Kuta ditutup pada Senin, 27 November 2017 setelah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem memuntahkan abu vulkanik hingga ketinggian kolom 3.000 meter lebih.
Bandara terpadat kedua di Indonesia itu, telah dibuka kembali pada Rabu sore lalu seiring dengan menurunnya aktivitas vulkanik di Gunung Agung yang berketinggian 3.142 meter dari permukaan laut tersebut.
Kedatangan para wisatawan asal Cina di Bandara Shenzhen disambut haru para anggota keluarganya. Bahkan mereka berfoto bersama dengan membentangkan bendera Cina begitu turun dari tangga pesawat CinaSouthern yang membawanya pulang dari Bali, Kamis, 30 November 2017 malam.
Cina merupakan penyumbang terbesar wisatawan asing ke Indonesia. Pada tahun lalu wisatawan asal Cina yang berkunjung ke Indonesia mencapai angka 1,5 juta orang. Pada tahun ini, Kementerian Pariwisata RI menargetkan 2,5 juta kunjungan wisatawan dari daratan Tiongkok tersebut.