TEMPO.CO, Jakarta -Hartono bersaudara kembali dinobatkan menjadi orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes. Selama sembilan tahun terakhir Hartono bersaudara semakin mengukuhkan posisi mereka itu.
Menurut Forbes, kekayaan bersih Hartono bersaudara pada tahun ini yakni senilai US$ 32 miliar. Angka ini tumbuh hampir dua kali lipat dari US$ 17,1 miliar pada periode sebelumnya. Pertumbuhan itu sebagian besar berkat kenaikan hampir 50 persen saham mereka di Bank Central Asia (BCA).
Pewaris perusahaan Djarum sejak beberapa dekade lalu ini, tulis Forbes, cerdas melakukan diversifikasi bisnis. Hartono mengakusisi saham BCA setelah kelompok Salim kehilangan kendali atas usaha itu saat krisis 1997 hingga 1998.
“Tahun ini Hartono bersaudara menaikkan saham mereka di BCA dari 47 persen menjadi 55 persen,” tulis Forbes, Rabu, 29 November 2017.
Mereka juga mengincar saham perusahaan piringan hitam Singapura, Razer, yang baru-baru ini terdaftar di bursa Hongkong.
Forbes mencatat bahwa sembilan dari sepuluh orang terkaya di Indonesia memang mengalami peningkatan kekayaan setidaknya 10 persen selama satu tahun terakhir. Peningkatan kekayaan itu sebagian besar lantaran kenaikan pasar saham sebesar 17 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Faktor lain yang mendorong pertumbuhan yakni program amnesti pajak per tahun lalu. Pengungkapan aset tersembunyi para konglomerat dengan nilai pinalti kecil dinilai berkontribusi mengungkap jumlah kekayaan yang sebenarnya.
Total kekayaan dari 50 orang terkaya di Indonesia saat ini yaitu senilai US$ 126 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang berjumlah US$ 99 miliar. Adapun total kekayaan minimum yang dimiliki yakni US$ 450 juta. Angka ini juga mengalami kenaikan sebesar US$ 30 juta dari tahun 2016.
Hanya ada dua wajah baru dalam daftar 50 besar ini, yakni Arini Subianto dan Hartono Kweefanus. Arini mewarisi kekayaan ayahnya, Benny Subianto yang meninggal pada Januari lalu, sedangkan Hartono masuk daftar setelah bergabung dengan kerajaan bisnis Monde Nissin. Ada pula nama lainnya yang kembali masuk daftar setelah absen selama satu atau dua tahun, yakni Iwan Lukminto dan The Ning King.
Forbes juga mencatat bahwa ada 16 orang yang ‘lebih miskin’ dari tahun sebelumnya. Arifin Panigoro, misalnya, menjadi satu dari tiga orang yang namanya keluar dari daftar orang terkaya. Arifin tergeser setelah terungkap informasi ihwal kepemilikan sahamnya yang rendah di Medco Energi Internasional.