TEMPO.CO, Mataram - Lombok International Airport (LIA) atau Bandara Lombok kembali membuka penerbangan yang ditutup sejak Kamis pagi kemarin. Pembukaan penerbangan ini karena ada perbaikan cuaca setelah ada pantauan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin.
Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok Oral Sem Wilar mengutip informasi tersebut dari hasil pantauan satelit VAAC Darwin. ‘’Berita bagus dari VAAC Darwin,’’ katanya, Jumat 1 Desember 2017. Dari gambar yang dikirimkan VAAC tampak bahwa udara di atas Lombok tidak ada sebaran debu vulkanik Gunung Agung.
Baca: Bandara Lombok Ditutup Lagi, Ribuan Kamar Hotel Batal Dipesan
Oral Sem Wilar juga mengutip hasil rapat Koordinasi di Emergency Office Centre LIA yang dipimpin Ngurah Ardita membahas sebaran debu vulkanik Gunung Agung baik dari data radar maupun VAAC di Darwin. Rapat koordinasi yang dipimpin General Manager LIA I Gusti Ngurah Ardita memutuskan bandara kembali dibuka karena kondisi membaik. Selanjutnya akan dilaksanakan pertemuan untuk evaluasi kembali apabila ada perubahan yang signifikan.
Semula terhitung pukul 06.18 Waktu Indonesia Tengah (WITA), Jumat 1 Desember 2017 operasi Lombok International Airport (LIA) masih ditutup hingga pukul 14 WITA. Penutupan tersebut disebabkan aktivitas vulkanik gunung Agung yang berdampak terhadap penerbangan.
General Manager PT Angkasa Pura I – LIA I Gusti Ngurah Ardita merilis penutupan Bandara Lombok tersebut setelah menerima Notice to Airmen Nomor : B9075/17 Tanggal 1 Desember 2017. ‘’Semua penerbangan datang dan berangkat dibatalkan. Sampai ada pemberitahuan berikutnya,’’ katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (Dispar NTB) Lalu Moh Faozal mengaku telah berkordinasi untuk menangani wisatawan asing yang terhalang penerbangan internasional yang tidak datang dan pergi karena penutupan sejak sepekan terakhir ini. ‘’Ratusan penumpang tidak dapat berangkat pulang,’’ ucapnya.
Faozal menyatakan sejumlah wisatawan asing ini merupakan bakal calon penumpang Silk Air yang melayani Singapura – Lombok dan Air Asia yang menghubungkan Kuala Lumpur dan Lombok. ‘’Perlu penanganan khusus wisatawan asing karena tiadanya penerbangan,’’ ucapnya.