TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menyebutkan tugas yang diemban Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal Pajak saat ini sangat berat. Dirjen Pajak harus memastikan institusinya kredibel, akuntabel, profesional, serta dapat bekerja efektif untuk meraih kepercayaan publik dan membangun kepatuhan pajak.
"Dirjen Pajak yang baru harus bisa memastikan pemungutan pajak akan didasarkan pada clarity, certainty, consistency, dan fairness; mengedepankan program dan tindakan yang moderat; terukur; profesional; serta melakukan konsolidasi internal," kata Prastowo, seperti dilansir dari keterangan tertulis, Kamis, 30 November 2017.
Baca: Jadi Dirjen Pajak, Ini Profil Robert Pakpahan
Sikap tersebut, menurut Prastowo, dibutuhkan untuk menjaga situasi yang kondusif bagi stabilitas serta pemulihan perekonomian, termasuk mengurangi gejolak dan tekanan politik.
Prastowo juga berpesan agar agenda reformasi pajak dituntaskan. Upaya perbaikan kebijakan dan regulasi, perbaikan administrasi, manajemen sumber daya manusia, serta proses bisnis harus selesai.
Dirjen Pajak yang baru, menurut Prastowo, yang memiliki kepemimpinan kolektif, kolegial, dan partisipatif bakal mampu membuka komunikasi serta kerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk membangun pemahaman bersama dan rasa saling percaya. "Penegakan hukum yang adil dan terukur. Fokus pada mereka yang ‘memilih di luar sistem dan tidak membayar pajak’ perlu menjadi prioritas dan patut didukung."
Lebih jauh, Prastowo menilai Robert sebagai sosok yang tepat menjabat Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. "Robert Pakpahan adalah salah satu pejabat senior di lingkungan Kementerian Keuangan yang lama berkarier di Ditjen Pajak dan pernah mengawal reformasi pajak," tuturnya.
Robert kemarin malam dilantik sebagai Dirjen Pajak menggantikan Ken Dwijugiasteadi yang pensiun. Penunjukan mantan Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan ini dinilai sebagai harapan baru.
CITA, kata Prastowo, tetap berkomitmen serta konsisten mengawal kebijakan dan praktik pemungutan pajak. Upaya tersebut diharapkan mampu membangun sistem perpajakan Indonesia yang berkeadilan, berkepastian hukum, partisipatif, serta mencapai rasio pajak yang optimal untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia. "Semoga terpilihnya Dirjen Pajak yang baru membawa harapan baru yang lebih baik bagi dunia perpajakan Indonesia," ujarnya.