TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tugas Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal Pajak tidak akan mudah. Robert disebut akan menghadapi masa akhir pengumpulan penerimaan pajak tahun ini dan membawahkan sekitar 40 ribu staf yang terus bekerja memenuhi target.
Robert semalam dilantik untuk menggantikan Ken Dwijugiasteadi yang memasuki masa pensiun. Karena beban tugas yang berat itu pula, Sri Mulyani meminta Robert untuk menyiapkan mental dan fisik.
Baca: Sri Mulyani Sosialisasikan Aturan Pajak Setelah Tax Amnesty
Tugas Robert akan lebih berat, menurut Sri Mulyani, terlebih jika dibandingkan tugasnya selama menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan. "Kalau sebelumnya tinggal tanda tangan dan issue utang, sekarang harus kumpulkan rupiah," ucap Sri Mulyani saat melantik Robert di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 30 November 2017.
Ke depan, Sri Mulyani berharap Robert bisa melanjutkan reformasi di bidang pajak, baik dari segi manusianya maupun database hingga teknologi dan informasi. Terlebih lagi Robert sudah berpengalaman menjadi ketua reformasi perpajakan 10 tahun lalu.
Robert juga diminta meneruskan kebijakan setelah amnesti pajak rampung. Berbagai kebijakan baru menunggu diimplementasikan dan dirancang. Terutama terkait dengan pelaksanaan pertukaran informasi.
Sri Mulyani berharap Robert juga bisa membawa Ditjen Pajak menjadi institusi yang dihormati dan dipercaya. Dia menuturkan, membangun kepercayaan wajib pajak tak mudah. Namun mengikut aturan dan memperbaiki layanan akan membantu prosesnya.
Secara khusus Sri Mulyani meminta Pak Robert untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan dan kepuasan masyarakat karena investasi yang penting adalah investasi membangun kepercayaan terhadap institusi publik. "Itu fondasi yang paling berharga dari bangsa dan negara," katanya.