TEMPO.CO, Jakarta - Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali akhirnya dibuka kembali setelah sempat ditutup akibat pengaruh aktivitas vulkanik Gunung Agung. Pengoperasian Bandara Ngurah Rai didasari penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4300/17.
"Benar, bandara sesuai NOTAM tersebut dibuka pukul 14.28 WITA," ujar Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I Israwadi saat dimintai konfirmasi oleh Tempo, Rabu, 29 November 2017.
Baca: Abu Gunung Agung Berbahaya, Jokowi Minta Maskapai Hati-hati
Menurut Israwadi, pengoperasian kembali Bandara Ngurah Rai akan berlangsung hingga evaluasi berikutnya. "Sesuai dengan kebijakan sebelumnya, setiap 6 jam akan dicek lagi perkembangan (dampak) abu vulkanik. Hal yg sama juga diberlakukan di Bandara Lombok Praya."
NOTAM yang baru sekaligus membatalkan NOTAM yang sebelumnya diberikan pihak Airnav, bernomor A4298/17 NOTAMR A4274/17 yang memperpanjang penutupan bandara hingga Kamis besok.
Pengelola Bandara Ngurah Rai bahkan menyiapkan 100 bus untuk mengangkut calon penumpang yang batal berangkat akibat erupsi Gunung Agung tersebut. Bus-bus disiagakan di terminal domestik dan internasional dan calon pemakai jasa penerbangan langsung diantarkan ke Pelabuhan Padangbai, Surabaya, dan Jakarta.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan erupsi Gunung Api sangat menyulitkan industri pariwisata tak hanya di Bali, tapi juga Lombok dan Indonesia secara keseluruhan. Hal tersebut karena bencana memaksa pemerintah juga menutup bandara internasional Lombok setelah tersebut sudah disebarkan sebagai NOTAM no. B8868/17 kepada para penyelenggara penerbangan nasional dan internasional.
Menurut Arief, hingga November 2017, pemerintah masih gencar mempromosikan Bali dan Lombok ke pasar internasional, salah satunya pada gelaran World Travel Market di London, Inggris. Gelaran itu adalah salah kegiatan pameran pariwisata terbesar di samping The Internationale Tourismus-Borse (ITB) Berlin.