TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun masih menutup loket penjualan tiket sejumlah stasiun di Jawa Timur. Upaya pengeringan jalur kereta api yang tergenang air di petak jalan Tanggulangin – Porong hingga kini belum berhasil.
Manager Humas Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan memasuki hari ketiga tergenangnya jalur kereta api di Porong, operasional sejumlah kereta api masih dialihkan. Bahkan beberapa stasiun terpaksa menghentikan penjualan tiket kereta api yang batal melintas. “Penjualan tiket go show untuk stasiun yang tidak dilewati ditutup,” kata Supriyanto kepada Tempo, Rabu, 29 November 2017.
Baca: Banjir Setinggi Satu Meter Genangi Rel Porong
Supriyanto mengatakan hingga hari ini upaya menyelamatkan jalur kereta api yang tergenang air belum berhasil. Ketinggian air hingga pagi tadi masih 100 centimeter di atas rel kereta api. Kondisi tersebut belum memungkinkan dilintasi kereta api.
Sejak hari Ahad 26 Nopember 2017 kemarin, Daop 7 Madiun telah menyiagakan personil bantuan dan mengirimkan batu kricak sebanyak satu rangkaian untuk membantu normalisasi jalur. Namun karena curah hujan masih cukup tinggi upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal.
Untuk perubahan rute perjalanan kereta api hari ini, PT KAI Daop 7 Madiun menetapkan perjalanan kereta api Bima relasi Gambir – Madiun – Surabaya – Malang dan kereta api Mutiara Selatan relasi Bandung – Madiun – Surabaya - Malang akan berakhir di Stasiun Madiun. “Penumpang dengan tujuan Malang akan dipindahkan ke kereta api eksekutif Gajayana,” terang Supriyanto.
Sedangkan perjalanan kereta api lain yang melalui Daop 7 Madiun juga harus memutar akibat banjir Porong tersebut. Diantaranya adalah kereta api Ranggajati yang berganti relasi Cirebon – Madiun – Kertosono – Blitar – Malang – Jember, kereta api Logawa menjadi relasi Purwokerto – Madiun – Kertosono – Blitar – Malang – Bangil – Jember, dan kereta api Sri Tanjung menjadi relasi Lempuyangan – Madiun – Kertosono – Blitar – Malang – Bangil – Banyuwangi.
Para penumpang ketiga kereta api yang memiliki tujuan Mojokerto – Surabaya sesuai rute normal akan diangkut dengan rangkaian kereta luar biasa Kertosono – Surabaya Gubeng.
Penumpang KA Ranggajati yang KA Logawa yang berangkat dari Surabaya juga terpaksa dikirim ke Kertosono untuk diikutkan KA Gayabaru. Demikian pula penumpang KA Sritanjung dan KA Logawa yang baru datang akan disambung dengan kereta api luar biasa. “Kami mohon maaf atas perubahan rute ini,” kata Supriyanto.