TEMPO.CO, Jakarta -Pembawa Acara Helmy Yahya ditunjuk sebagai Direktur Utama TVRI periode 2017 hingga 2022. Helmy Yahya Yahya mengatakan memiliki empat prioritas kerja untuk membenahi stasiun televisi milik pemerintah itu.
Helmy Yahya menyebutkan salah satu prioritas kerjanya selama lima tahun menjabat adalah mengemas ulang program-program di TVRI dengan tampilan yang kekinian. Helmy Yahya mengakui memberi tampilan baru pada acara TVRI merupakan pekerjaan rumahnya yang paling besar.
Helmy Yahya menyebutkan sejumlah acara yang akan dia hidupkan kembali dengan tampilan kekinian adalah acara kuis dan sejumlah acara sinema elektronik. “Seperti kuis cerdas cermat, sinetron Keluarga Cemara, Siti Nurbaya, dan Tuanku Tambusay. Pekerjaan rumah paling besar yang kami miliki adalah bagaimana mengemas acara itu agar tampilannya bisa lebih jaman now lah,” kata dia.
Prioritas kedua yang akan dilakukan Helmy Yahya adalah penyegaran Sumber Daya Manusia. Helmy Yahya mengatakan umur SDM di televisi sudah sangat tua, rata-rata di atas 40 tahun. Sedangkan menurut Helmy Yahya industri kreatif seperti televisi membutuhkan ide-ide segar dari anak muda. Untuk itu, Helmy Yahya mengatakan akan membuka kesempatan yang sebesar-besarnya untuk generasi milenial berkarya di TVRI. “Industri kreatif itu ranahnya anak muda. Jadi kami harus bisa mengkombinasikan antara yang tua dan yang muda,” kata dia.
Selain itu, Helmy Yahya mengatakan juga akan memperbaiki administrasi dan kondisi keuangan di TVRI. Seperti diketahui, selama beberapa tahun terakhir laporan keuangan TVRI mendapat opini disclaimer dari Badan Pemeriksa keuangan.
Helmi ingin TVRI keluar dari opini disclaimer yang diberikan BPK itu. Untuk itu, dia mengatakan pengangkatannya sebagai Dirut TVRI berkaitan dengan statusnya yang merupakan seorang akuntan. Helmy Yahya menyebutkan selain dirinya ada dua lagi akuntan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan yang ditunjuk menjabat sebagai Direktur Umum Tumpak Pasaribu dan Direktur Keuangan Isnan Rahmanto.
“Pengangkatan kami bertiga sebagai direksi menunjukan Dewan Pengawas (Lembaga Penyiaran Publik TVRI) ingin TVRI keluar dari opini dislcaimer. Kami akan berusaha habis-habisan,” kata dia.
Selain itu, prioritas keempat Helmy Yahya adalah pembaruan teknologi penyiaran di TVRI. Helmy Yahya menuturkan TVRI harus memperbarui teknologi penyiaran yang digunakan agar TVRI bisa mencapai tampilan program yang kekinian. “Pembaruan peralatan adalah hal yang harus kita lakukan agar TVRI dapat terus hidup,” kata dia.
Helmy Yahya ditunjuk oleh Dewan Pengawas LPP TVRI pada 24 November 2017. Selain Helmy Yahya, Dewan Pengawas menetapkan lima orang lainnya sebagai anggota direksi yang baru.
Nama-nama lainnya adalah Direktur Program Berita Apni Jaya Putra, Direktur Keuangan Isnan Rahmanto, Direktur Teknik Supriyono, Direktur Umum Tumpak Pasaribu dan Direktur Pengembangan Usaha Rini Pradirehatta. Pelantikan akan dilakukan pada 29 November 2017 di gedung TVRI.
Helmy Yahya merupakan pembawa acara televisi yang lahir di Indralaya, Sumatera Selatan, 6 Maret 1963. Dia juga dikenal sebagai ‘Raja Kuis Indonesia’ setelah bekas Dirut TVRI Ani Sumadi banyak menelurkan kuis-kuis lokal rancangannya bersama tim. Pada 2009 dan 2010, ia mendirikan lembaga kursus Helmy Yahya Broadcasting Academy di Bandung, Surabaya, dan Jakarta.