TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia mulai hari ini, Rabu, 29 November 2017, kembali melayani penerbangan rute Jakarta-Lombok pulang pergi (PP).
Penerbangan GA 434 rute Jakarta-Lombok berangkat pada pukul 05.50 WIB, sedangkan GA 435 rute Lombok-Jakarta berangkat pukul 09.40 WITA. Penerbangan menggunakan pesawat Airbus 330-300 yang berkapasitas 360 tempat duduk (all economy class).
Pelaksana harian VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Hengki Heriandono, mengatakan pengoperasian layanan penerbangan GA 434 dan GA 435 rute Jakarta-Lombok PP berdasarkan perkembangan kondisi jalur penerbangan dari dan menuju Lombok yang dinilai telah kondusif dan aman dari sebaran abu vulkanik Gunung Agung.
"Kami akan terus memonitor secara ketat terkait kondisi jalur penerbangan sektor Lombok tersebut, sekiranya sewaktu-waktu terdapat sebaran abu vulkanik kembali terdeteksi, kami akan segera melakukan antisipasi terkait penerbangan dari dan menuju Lombok tersebut," ujar Hengki, Rabu, 29 November 2017.
Baca: 223 Penerbangan Garuda Indonesia Batal Akibat Gunung Agung
Untuk meminimalisir penumpukan penumpang di Surabaya yang berdampak pada penerbangan sektor Bali dan Lombok sebelumnya, Garuda Indonesia juga menyiapkan bigger aircraft dengan mengoperasikan pesawat Airbus 330-300 berkapasitas 287 penumpang (24 kelas bisnis dengan dan 263 kelas ekonomi) pada penerbangan GA 3126 rute Jakarta–Surabaya dan GA 3127 rute Surabaya–Jakarta hari ini, Rabu, 29 November 2017.
Penerbangan GA 3126 rute Jakarta–Surabaya berangkat pukul 11.00 WIB, sedangkan GA 3127 rute Surabaya–Jakarta akan berangkat pukul 13.35 WIB.
Sementara itu, penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Bali sampai saat ini masih belum beroperasi, dan akan dilayani kembali setelah sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung mereda dan kembali dalam situasi normal. Hingga saat ini, sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung masih mengganggu lintasan penerbangan dari dan menuju Bali.
Dengan situasi force majeure ini, seluruh penumpang Garuda Indonesia yang terdampak pembatalan jadwal penerbangan akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung diberikan pilihan, antara lain mengubah jadwal penerbangan (Reschedule), memperpanjang masa berlaku tiket sampai dengan 6 (enam) bulan sejak terjadinya force majeure, merubah rute perjalanan (Reroute), mengganti nama dan berlaku hanya 1 (satu) kali penggantian saja atau melakukan “full refund” sesuai dengan ketentuan yang berlaku.