TEMPO.CO, Jakarta -Penutupan sementara Bandara Ngurah Rai kembali di-perpanjang. Ruang udara Bali masih tertutup abu vulkanik Gunung Agung.
Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, mengatakan pihaknya telah menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4298/17 NOTAMR A4274/17. Berdasarkan keputusan, Bandara I Gusti Ngurah Rai diperpanjang mulai Rabu, 29 November pukul 02:16 WITA sampai dengan Kamis, 30 November pukul 07:00 WITA. Dengan ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah ditutup selama tiga hari.
Menurut Wisnu, data dari Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) menyatakan area ruang udara bandara masih tertutup debu vulkanik. "Sebaran debu vulkanik masih tetap mengarah ke arah selatan, menyebar dengan kecepatan 15 knots pada ketinggian dari permukaan sampai dengan flight level 20.000 feet,” kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Rabu, 29 November 2017.
Wisnu mengatakan sedikitnya tujuh rute domestik dan 10 rute internasional air traffic service (ATS) terdampak debu vulkanik. Bandara Banyuwangi sebagai bandara pengalih untuk saat ini berada di luar area yang terdampak debu vulkanik. Bandara masih beroperasi normal. Begitu pula dengan Bandara Internasional Lombok Praya yang berjarak 26 nautical miles dari area terdampak debu vulkanik. Kondisinya masih beroperasi normal.
Personel navigasi penerbangan, ujar Wisnu, terus bersiaga penuh untuk dapat meminimalisir dampak dari aktivitas Gunung Agung terhadap konektivitas di ruang udara Indonesia. Pihaknya sejak September lalu telah menyiapkan 10 bandara alternatif untuk mengantisipasi aktivitas Gunung Agung antara lain Jakarta, Makassar, Surabaya, Lombok, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Kupang dan Banyuwangi.
Pemanduan lalu lintas penerbangan di Bandara ngurah Rai dilakukan sesuai standard operation procedure (SOP) yang berlaku dan menghindari area terdampak debu vulkanik. "Kami akan terus mengoptimalkan sumber daya manusia, peralatan navigasi penerbangan dan prosedur yang kami miliki untuk dapat meminimalisir dampaknya terhadap penerbangan di ruang udara Indonesia,” katanya.