TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan e-commerce Bukalapak menjalin kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia. Direktur Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan perseroan berkomitmen untuk menyediakan fasilitas perbankan kepada Bukalapak yang meliputi layanan BRIVA online, layanan cash management system payment priority, layanan E-pay, layanan WS Overbooking dan notification serta jasa perbankan lainnya.
Dia berujar perseroan terus mendukung akselerasi ekonomi digital Indonesia dengan menjalin kerja sama strategis dengan para pelaku e-commerce di Indonesia. "Kerjasama kali ini juga kami anggap strategis, karena Bank BRI dan Bukalapak memiliki core bisnis yang sama yakni UMKM," ujarnya di Kantor BRI, Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
BRIVA adalah virtual account BRI yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran melalui seluruh jaringan BRI dan ATM Bank lain, sedangkan E-pay adalah salah satu sarana pembayaran belanja pembayaran online yang praktis dan aman menggunakan internet banking BRI.
Selain menggunakan fasilitas itu, pengguna buka lapak bisa melakukan pembayaran atas belanja onlinenya melalui hampir 200 ribu agen BRILink yang tersebar dimana-mana. Adapun Agen BRILink adalah kepanjangan tangan perseroan, yakni agen yang memegang sebuah alat EDC ataupun perangkat BRILink mobile yang dapat melayani transaksi perbankan, baik setoran tunai, transfer, hingga tarik tunai. "Nanti kami kembangkan untuk pembayaran online lewat buka lapak. jadi akan lebih mudah nasabah untuk belanja secara online karena dimana-mana ada."
Selain itu, dengan kerjasama itu, nasabah BRI bisa melakukan belanja online melalui Bukalapak dan melakukan pembayaran menggunakan user id platform dagang online itu. Nantinya pembayaran bakal dikonfirmasi melalui pesan singkat berisi notifikasi dan kode pembayaran yang bisa dientri dan dieksekusi. "Ini mutakhir."
CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan optimistis kerjasama ini mampu menambah fasilitas layanan perbankan yang mampu menjangkau serta memberikan akses yang lebih luas bagi kelancaran dagang di lapak digital itu. "Juga kemudahan pembayaran bagi lebih dari 13 juta pengguna dan 2 juta pelapak Bukalapak yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia," ujar dia.
Melalui kerjasama ini, dia berharap ke depannya transaksi di Bukalapak bisa beralih dari metode transfer ATM ke metode pembayaran yang lebih instan misalnya debet langsung, maupun e-pay. Pasalnya berdasarkan temuan, Zaky berujar tingkat pembatalan dari metode pembayaran transfer ATM cukup tinggi. "Hampir separuh melakukan cancel. Ini karena bisa jadi mereka berubah pikiran saat akan membayar, dan membutuhkan usaha yang cukup tinggi."
Berdasarkan data, hampir 50 persen pembelian di lapak digital itu dibayar menggunakan metode transfer ATM. Namun tren dari pembayaran itu, kata Zaky, terus menurun. Dia berharap semakin mudahnya akses keuangan bagi para pelanggan dan pelapak yang merupakan para pelaku UMKM diharapkan dapat membantu kemajuan para pelaku usaha dalam berbisnis.
"Kalau pendapatan UKM naik, katakanlah dari Rp 1 juta menjadi Rp 5 juta, para pelaku UKM bisa naik kelas ke kelas menengah dan sehingga nanti bisa merencanakan pendidikan anak-anaknya," ujarnya.
Dari kerjasama itu dia juga berharap bakal ada program lanjutan misalnya cross-selling. Artinya, Bank BRI bisa memberikan pembiayaan bagi pelapak di Bukalapak, sementara perusahaan lapak online itu melakukan pendidikan dan pembimbingan bagi nasabah BRI yang bergerak di bidang UMKM sehingga nantinya bisa masuk ke dalam ekosistem Bukalapak.