TEMPO.CO, Jakarta - Operasional penerbangan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, dan Bandara Adi Soemarmo, Solo, terganggu karena cuaca ekstrem. Hal itu menyebabkan runway ditutup (closed runway due to bad weather).
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Israwadi mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang dan petir sempat mengguyur wilayah Yogyakarta dan Solo pada Selasa, 28 November 2017, tepatnya pukul 09.30-13.15.
Menurut Israwadi, saat cuaca ekstrem itu terjadi, runway diputuskan ditutup karena akan membahayakan penerbangan. Bandara Adisutjipto sempat diberlakukan buka-tutup pada pukul 09.00-14.30. Saat ini, operasional Bandara Adisutjipto berjalan normal. Sedangkan Bandara Adi Soemarmo ditutup pukul 12.20-13.15.
"Namun penutupan tersebut terpaksa dilakukan demi keselamatan pengguna jasa penerbangan, dan alhamdulillah saat ini sudah berjalan normal kembali," kata Israwadi dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 November 2017.
Simak: Cuaca Penerbangan Agak Mengkhawatirkan
Penutupan runway Bandara Adisutjipto pada pukul 09.00-13.15 mengakibatkan pengalihan pendaratan tujuh penerbangan. Rinciannya, 2 penerbangan dialihkan ke Bandara Adi Soemarmo, 4 penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta, dan 1 penerbangan ke Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Dua penerbangan yang dialihkan ke Bandara Adi Soemarmo adalah Sriwijaya Air SJ 231 rute Balikpapan-Yogyakarta-Cengkareng dan Garuda Indonesia GA2014 rute Cengkareng-Yogyakarta-Cengkareng.
Empat penerbangan yang dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta adalah AirAsia QZ601 rute Kualalumpur-Yogyakarta-Kualalumpur, IN236 rute Pontianak-Yogyakarta-Palembang, AirAsia QZ659 rute Singapura-Yogyakarta-Cengkareng, dan Lion Air JT669 rute Balikpapan-Yogyakarta. Adapun penerbangan yang dialihkan ke Bandara Ahmad Yani adalah AirAsia AXM346 rute Kualalumpur-Yogyakarta.
Tidak hanya pengalihan pendaratan, ada tiga penerbangan yang kembali ke bandara keberangkatan (return to base) akibat penutupan Bandara Adi Sutjipto, yaitu AirAsia QZ7552 rute Cengkareng-Yogyakarta-Cengkareng, Batik Air ID7531 rute Halim Perdana Kusuma-Yogyakarta-Halim Perdanakusuna, dan Batik Air ID 7368 rute Cengkareng-Yogyakarta-Cengkareng.
Manajemen PT Angkasa Pura I melakukan langkah-langkah antisipasi terkait dengan ancaman gangguan cuaca ekstrem, seperti menyiagakan bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I untuk beroperasi 24 jam dan berkoordinasi dengan pihak Airnav Indonesia setempat terkait dengan ketersediaan parking stand untuk mengantisipasi pengalihan pendaratan dari Yogyakarta atau Solo.
HENDARTYO HANGGI