TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mempunyai strategi untuk mengembangkan dan memperbaiki kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Airlangga mengatakan pihaknya akan mencontek kebijakan yang sudah diterapkan Thailand.
Airlangga menuturkan Thailand memiliki kebijakan yang agresif dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Dia mengatakan Thailand memberikan insentif pajak sebesar 200 persen bagi perusahaan yang mau berinvestasi untuk mengembangkan pendidikan vokasi.
“Vokasi ini kalau mengandalkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) akan sangat terbatas maka kami contek kebijakan Thailand saja,” kata dia di Jakarta, Senin, 27 November 2017.
Simak: Indonesia Belajar Pelatihan Vokasi dari Singapura
Airlangga mencontohkan dengan kebijakan tersebut bila ada perusahaan yang ingin berinvestasi dalam pendidikan vokasi sebesar Rp 500 juta, maka akan diberi insentif pajak sebesar Rp 1 miliar.
Airlangga mengatakan rencana kebijakan tersebut sudah ia beri tahu ke Presiden Joko Widodo dan akan diajukan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Saya akan ajukan ke Menkeu dan sudah lapor presiden bahwa ini satu-satunya cara mempercepat pertumbuhan industri," kata dia. Airlangga berharap aturan ini dapat disetujui awal 2018.
Sama dengan Thailand, Airlangga berencana akan memberikan pemotongan pajak hingga 200 persen bagi perusahaan yang berinvestasi pada pendidikan vokasi.
Tak hanya soal pengembangan vokasi, Airlangga juga mengajukan keringanan pajak untuk perusahaan yang berinvestasi di bidang inovasi, dan industri padat karya berorientasi ekspor. Untuk perusahaan yang berinvestasi untuk inovasi Arilangga akan meberikan pemotongan pajak hingga 300 persen.
Dia menilai potongan pajak inovasi sangat penting terutama untuk industri farmasi yang banyak melakukan inovasi. Dia berharap lewat potongan pajak ini, inovasi oleh perusahaan dapat diterapkan di dalam negeri. "Sehingga tidak dibawa ke luar negeri" kata dia.
Untuk industri padat karya berorientasi ekspor, Airlangga berencana akan memberi potongan pajak berdasarkan jumlah tenaga kerja. Dia mencontohkan untuk perusahaan yang mempekerjakan seribu orang potongan pajaknya akan berbeda dari perusahaan yang mempekerjakan lima ribu orang.
"Itu tiga sektor yang perlu dipacu untuk penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas pekerja," kata dia.
Airlangga mengklaim kebijakan ini akan mendapatkan dukungan dari perusahaan. Airlangga memberi bukti bahwa tiga perusahaan multinasional sudah tertarik dengan investasi di bidang pendidikan vokasi.
“Kemarin ada perusahaan Kohler dari Amerika yang mau investasi di Cikarang. Yang pertama mereka katakan adalah mereka akan bangun dan mendukung vokasi,” kata dia.
Airlangga mengatakan perusahaan asal Korea Selatan, Samsung juga akan membangung Samsung Institut. Ihwal pendidikan vokasi, kata dia, Samsung akan menggandeng 22 Sekolah Menengah Kejuruan di Jawa Timur. “Lalu di palembang kemarin Coca-Cola juga menyatakan akan bikin 5 SMK,” kata dia.
AJI NUGROHO