TEMPO.CO, Jakarta -Badan Usaha Logistik (Bulog) bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Asosiasi Pengelola Pasar Tradisional Indonesia (Asparindo) menandatangani nota kesepahaman tentang distribusi bahan pangan pokok. Lewat perjanjian ini, pedagang ritel dan pasar tradisional akan mendapat kepastian pasokan.
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti, mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk memastikan pangan selalu tersedia untuk masyarakat. Pasokan yang cukup akan membantu harga pangan lebih stabil. "Terutama menjelang hari besar seperti Idul Fitri, Natal, dan tahun baru," kata dia di kantornya, Senin, 27 November 2017.
Berdasarkan kesepakatan ini, Bulog akan bertugas memasok empat bahan pokok utama kepada pedagang. Keempat bahan itu antara lain minyak goreng, daging, beras, dan gula.
Djarot menuturkan penyaluran barang dari Bulog bisa dilakukan melalui jual-beli putus maupun titip jual berjangka. Barang tersebut nantinya disalurkan pedagang ke masyarakat dengan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey, mengatakan perjanjian ini bisa memenuhi kebutuhan pedagang ritel terutama di wilayah timur Indonesia. Pasokan ke kawasan tersebut saat ini masih terhambat karena sulitnya logistik. "Kami ketahui juga kalau bahan pokok ini seringkali ada yang menahan pada musim tertentu. Kartel dan macam-macam yang tidak menyehatkan perdagangan," kata dia.
Roy menuturkan kerja sama dengan Bulog sebelumnya telah dilaksanakan di Jawa Timur. Beberapa anggota Aprindo seperti Alfamart, Hero, Giant, dan Carrefour sudah menerima pasokan dari Bulog. Dia berharap Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi bisa mengimplementasikan kerja sama tersebut, terutama karena masalah kesulitan logistik.