INFO MPR - Sekretaris Jenderal MPR Ma’ruf Cahyono menutup pelatihan untuk pelatih (training of trainers- ToT) Empat Pilar MPR yang diikuti dosen perguruan tinggi negeri dan swasta se-Surakarta, Jawa Tengah di Hotel Paragon, Solo, Minggu malam, 26 November 2017. Pelatihan untuk pelatih Empat Pilar MPR ini sudah berlangsung sejak Kamis, 23 November 2017 dan diikuti 100 staf pengajar perguruan tinggi di Solo dan sekitarnya.
ToT ini merupakan salah satu metode pemasyarakatan Empat Pilar MPR. “Karena masyarakat sangat luas dan jangkauan juga luas, maka kita memerlukan narasumber yang banyak. Pelatihan untuk pelatih ini bertujuan menghasilkan narasumber yang diharapkan bisa menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada seluruh masyarakat di seluruh wilayah Tanah Air,” kata Ma’ruf Cahyono.
Baca Juga:
Dengan pelatihan ini, Ma’ruf berharap Sosialisasi Empat Pilar MPR akan semakin cepat sampai kepada masyarakat, baik materi sosialisasinya maupun jangkauannya. “Para peserta bisa menyampaikan nilai dan norma kepada seluruh segmen masyarakat, termasuk LSM, kelompok tani, nelayan dan lain-lain,” ujarnya.
Ma’ruf menambahkan kegiatan pelatihan ini sudah dilakukan MPR sejak lama. Pesertanya tidak hanya akademisi namun sudah menyentuh kalangan pesantren, widyaiswara badan diklat seluruh provinsi, para penyelenggara negara. “Artinya, narasumber yang ada di lingkungan itu bisa menyampaikan materi Empat Pilar MPR di lingkungannya masing-masing. Inilah cara MPR melaksanakan amanat UU dalam memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika agar lebih cepat sampai ke masyarakat,” ujarnya.
Menurut Ma’ruf, metode pelatihan ini akan terus menerus diperbaiki. Selain dalam bentuk penyampaian secara umum dari anggota MPR, dalam pelatihan ini juga ada diskusi-diskusi kelompok untuk mendalami substansi materi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Peserta pelatihan yang sudah lulus agar memberikan peran maksimal dalam pelaksanaan sosialisasi dan meningkatan kualitasnya, sehingga materi yang disampaikan kepada masyarakat akan memunculkan kesadaran dan bisa mengubah perilaku masyarakat,” katanya.
Baca Juga:
Di depan para peserta, Ma’ruf Cahyono mengatakan bahwa pelatihan ini melahirkan semangat bersama, bahwa merawat dan menjaga Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan cita-cita bersama. Para dosen akan menghadapi masyarakat yang sangat variatif mulai dari mereka yang awam politik sampai politisi.
“Silakan dengan kreativitas masing-masing, bapak dan ibu dosen bisa menyampaikan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah, tidak membingungkan tetapi mendapatkan setidaknya tiga aspek, yaitu kognisi, afeksi dn implementasi,” ucap Ma’ruf.
Penutupan pelatihan untuk pelatih ini dihadiri Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR Tugiyana dan Kepala Biro Keuangan Maifrizal, serta perwakilan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).(*)