INFO MPR - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono mengungkapkan bahwa Pancasila sejatinya tidak hanya dihafal saja tapi harus juga secara konsisten diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Faktor implementasi adalah elemen utama untuk menuju Indonesa yang dicita-citakan bersama.
Hal tersebut diungkapkannya di hadapan ratusan mahasiswa dan mahasiswi peserta Seminar Nasional dengan tema “Membangun Politik Yang Berperadaban Berbasis 4 Pilar Kebangsaan” di Auditorium Prof. DR. Ahmad Amiruddin Universitas Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 25 November 2017. “Mulailah sekarang kita semua bertanya pada diri sendiri, pada teman kita, pada saudara-saudara kita, di lingkungan RT, RW, kecamatan, kabupaten, sampai negara, apakah nilai-nilai Pancasila itu sudah diketahui, sudah dipahami dan kemudian yang paling berat adalah apakah sudah dilaksanakan. Tentu kalau kita bicara pendidikan kognisinya harus bagus, afeksinya harus bagus dan psikomotoriknya juga harus bagus,” katanya.
Ideologi bangsa yakni Pancasila adalah ideologi luarbiasa yang sesungguhnya adalah nilai-nilai dalam keseharian bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dirawat oleh generasi muda. “Ingat, bangsa-bangsa lain mulai mengintip dan mempelajari ideologi kita. Jangan sampai ideologi kita diganti oleh ideologi lain. Apa yang harus kita lakukan dijaga dan dirawat,” ujarnya.
Menurutnya, yang harus dijaga dan dirawat adalah pertama nilai-nilai relijius bangsa. Sebab, bangsa Indonesia adalah bangsa yang relijius. Kedua, nilai kemanusiaan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memanusiakan manusia. Ketiga, bangsa Indonesia adalah bangsa yang bersatu. Keempat, bangsa Indonesia adalah bangsa yang demokratis.Kelima, bangsa Indonesia adalah bangsa yang senantiasa menjunjung tinggi keadilan. “Generasi muda bangsa adalah pewaris dan penerus, dua posisi yang sederhana namun penting. Sebab, generasi muda mewarisi peninggalan dari founding father yakni nilai-nilai luhur bangsa Pancasila. Jaga dan rawat itu,” katanya.
Sebagai pewaris, generasi muda dituntut tidak hanya tahu dan paham Pancasila tapi melaksanakan Pancasila satu demi satu menjadi jati diri. “Keberlangsungan negara ini ada di pundak kalian pemuda Indonesia. Mulailah dari sekarang, jangan sampai lupa semua tentang sejarah negara kita terutama lagu-lagu perjuangan yang menginspirasi, yang menyemangati,” ucap Ma’ruf.
Sebagai penerus, pemuda indonesia harus memiliki daya tahan dan daya saing tinggi yakni daya tahan terhadap ideologi bangsa. Dalam konteks nasional disebut ketahanan nasional, tapi dalam konteks ideologi disebut daya tahan idelogi.
Tentu memasuki era global, tantangan bangsa sangat luar biasa hingga memaksa bangsa Indonesia harus memiliki daya saing yang tinggi. Hal tersebut membutuhan kemampuan generasi muda untuk berdapatsi. Jangan sampai Indonesia menjadi negara maju dan modern tapi kehilangan jati diri. “Generasi muda harus memiliki ketahanan yang kuat tapi mampu pula beradaptasi dan mengikuti perkembangan yang ada,” katanya. (*)