TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban mendukung rencana pembatasan ekspor bahan baku rotan. Pernyataan itu disampaikan Kaban menanggapi usulan Menteri Perindustrian Fahmi Idris melarang ekspor bahan baku rotan pada akhir tahun 2008. "(Pelarangan) itu saya kira sesuatu yang normal dilakukan pemerintah," kata Kaban kepada Tempo, Jumat (13/7). Menurut dia, ketika Indonesia melimpah bahan baku maka keran ekspor harus dibuka, tetapi kalau saat ini industri di dalam negeri mengalami kekurangan pasokan bahan baku maka pembatasan harus dilakukan. "Cukup ekspor barang jadinya saja," katanya. Meski begitu, Kaban menekankan perlu diwaspadainya penyelundupan kayu rotan. "Ini kan soal permintaan dan penawaran. Kalau harganya lagi bagus, pasti akan muncul penyelundup," ujarnya. Menurut dia, ekspor bisa tetap dibuka terbatas, "dengan syarat tidak mengurangi pasokan untuk industri dalam negeri." Sebenarnya, kata dia, Departemen Kehutanan sudah memberikan kuota eskpor rotan mentah. Kuota itu dibuat untuk menyeimbangkan jumlah produksi dengan kebutuhan pasokan bagi industri dalam negeri. Tetapi, sayangnya eksportir mengirim lebih besar dari kuota yang sewajarnya. "Ini harus ada pengawasannya," kata Kaban. AGUS SUPRIYANTO
