TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Communications PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) Maldi Al-Jufrie mengatakan perseroan akan membangun tiga kilang minyak hingga 2022. Maldi menyebut tiga kilang tersebut akan dibangun di wilayah Indonesia bagian barat dan timur.
Kilang pertama akan dibangun pada 2018 dengan kapasitas 170 ribu barel per hari. Sedangkan kilang ke-dua berkapasitas 90 ribu barel per hari akan dibangun pada 2019.
Untuk kilang ketiga, Maldi mengatakan, Vivo akan membangunnya pada 2022. Kilang ini nantinya menjadi yang terbesar dibanding dua kilang lain karena akan dibangun dengan kapasitas 200 ribu barel per hari. Adapun kilang ketiga ini akan dibangun di Indonesia bagian timur.
Maldi mengatakan alasan dibangunnya kilang minyak tersebut di Indonesia timur adalah antisipasi jika produk minyak mereka tidak bisa terserap di dalam negeri. “Kalau memang itu tidak terserap, nanti kami bisa lebih murah kirim ke negara lain seperti Australia,” ucapnya, Jumat, 24 November 2017.
Simak: Pertamina Merasa Tak Tersaingi dengan Kehadiran SPBU Vivo
Untuk saat ini Vivo masih mengimpor minyak dari induknya, yakni Vitol, yang berada di luar negeri. Maldi mengatakan, jika ketiga kilang tersebut selesai dibangun, nantinya kebutuhan minyak sepenuhnya disuplai dari dalam negeri.
Maldi belum bisa menjelaskan nilai investasi pembangunan kilang minyak Vivo di Indonesia. Menurut dia, dibandingkan dengan perusahaan minyak lain, investasi kilang minyak Vivo di Indonesia masih kecil. "Kami tidak mau ya bersaing dengan Total, Shell, dan Pertamina. Kami beriringan-lah," ujarnya.
ALFAN HILMI