Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Indonesia Makin Tajir? Kekayaan Rumah Tangga Naik 4 Persen

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ilustrasi zodiak beruntuk dalam keuangan atau kaya raya. shutterstock.com
Ilustrasi zodiak beruntuk dalam keuangan atau kaya raya. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kekayaan rumah tangga Indonesia tumbuh 4,4 persen menjadi US$1,8 triliun (Rp24,3 ribu triliun) sepanjang 2017. Demikian hasil Global Wealth Report 2017 yang dilansir Credit Suisse, Kamis, 23 November 2017.

Angka ini diproyeksikan akan meningkat 8,7 persen per tahun selama lima tahun ke depan sehingga mencapai US$2,8 triliun pada 2022.

Baca juga: Sri Mulyani: Barang Milik Negara Nilainya Meroket Jadi Rp 2,1 triliun 

Jika diukur dalam rupiah, kekayaan per orang dewasa Tanah Air telah naik lebih dari enam kali lipat selama periode 2000-2017 menjadi US$11.000.

Depresiasi nilai tukar rupiah sebesar 32 persen sejak 2010 telah menyebabkan kekayaan per orang dewasa naik lebih lambat dalam bentuk dolar AS. Namun, kekayaan per orang dewasa dalam dolar AS telah meningkat lebih dari empat kali lipat sejak 2000.

Namun pekerjaan rumah bagi pemerintah adalah rendahnya tingkat pemerataan. Koefisien Gini untuk Indonesia masih 73,6 dan merupakan yang tertinggi di Asia. Hal ini mengindikasikan terjadinya distribusi kekayaan yang tidak merata.

Di tingkat global, nilai kekayaan pada 2017 naik 6,4 persen, atau US$16,7 triliun menjadi US$280 triliun dari tahun sebelumnya. Perolehan itu menjadi kenaikan tercepat sejak 2012. 

Dalam laporannya yang bertajuk Global Wealth Report 2017, Credit Suisse menyebutkan, kenaikan kekayaan pada tahun ini secara year on year (yoy) tersebut menjadi yang tercepat sejak 2012.  Di sisi lain, kekayaan global meningkat sebesar 30 persen sejak krisis keuangan global yang terjadi  10 tahun lalu.

“Sepuluh tahun sejak awal krisis keuangan global, kami melihat adanya peningkatan signifikan dalam kekayaan di semua wilayah di dunia,” kata Urs Rohner, Kepala Credit Suisse Research Institute dan Kepala Dewan Direksi Credit Suisse Group, Kamis, 23 November 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Credit Suisse menyatakan, kenaikan  keuntungan yang besar di dalam pasar ekuitas, sejalan dengan yang berasal dari aset non-finansial. Adapun, keuntungan dari aset non-finansial pada tahu ini untuk pertama kalinya bergerak di atas level sebelum krisis tahun 2007.

Pertumbuhan kekayaan juga melebihi pertumbuhan populasi, sehingga kekayaan rata-rata per orang dewasa tumbuh sebesar 4,9% dan mencapai rekor tertinggi baru sebesar US$56.540 per orang dewasa.

Sementara itu, dalam laporan tersebut penduduk asal Amerika Serikat memimpin kenaikan dalam kekayaan global, terutama didorong oleh aset finansial yang lebih kuat. Kekayaan penduduk AS dilaporkan tumbuh sebesar US$8.5 triliun.

Tercatat, nilai kekayaan penduduk di AS mencapai US$93,6 triliun pada tahun ini atau setara dengan 33 persen dari total kekayaan global pada periode yang sama. Eropa menjadi yang dengan tumbuh US$4,8 triliun atau 6.4 persen sehingga mencapai total US$80 triliun.

Di sisi lain untuk wilayah Asia Pasifik (termasuk India dan China) mencatatkan kenaikan kekayaan sebesar 3 persen atau US$2,6 triliun menjadi US$89 triliun sepanjang 2017. Korporasi keuangan yang berbasis di Zurich, Swiss itu menyebutkan, pertumbuhan kekayaan di kawasan itu melambat karena terjadi penurunan pergerakan mata uang.

Cina dalam hal ini memimpin pertumbuhan kekayaan di Asia Pasifik dengan total kekayaan tumbuh  6,3 persen atau US$1,7 triliun menjadi US$29 triliun. Negara ini menjadi negara dengan kenaikan kekayaan terbesar kedua sesudah AS.

Di samping itu, nilai total kekayaan rumah tangga di Jepang menurun 6,1 persen menjadi US$23,7 triliun. Hal itu disebabkan oleh depresiasi mata uang terhadap dolar AS. Adapun, dalam ukuran yen, nilai total kekayaan di Jepang meningkat sedikit 2,8 persen pada periode yang sama.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Bank Indonesia Soal Dampak Permasalahan Perbankan Global ke ASEAN

28 Maret 2023

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Menurut pengamatan bank sentral, inflasi pada tahun 2022 akan berada di kisaran 4,2 persen yoy. TEMPO/Tony Hartawan
Penjelasan Bank Indonesia Soal Dampak Permasalahan Perbankan Global ke ASEAN

Bank Indonesia mengatakan negara-negara ASEAN akan melihat dampak limpahan (spillover) dari permasalahan perbankan global saat ini terjadi.


Rupiah Melemah Seiring Kekhawatiran Pasar terhadap Krisis Perbankan

27 Maret 2023

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Rupiah Melemah Seiring Kekhawatiran Pasar terhadap Krisis Perbankan

Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Senin melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap meluasnya krisis perbankan.


Regulator Keuangan Swiss: Credit Suisse Berpotensi Kena Tindakan Disipliner

27 Maret 2023

Sebuah logo cabang bank Credit Suisse di Bern, Swiss 4 April 2017. [REUTERS / Denis Balibouse]
Regulator Keuangan Swiss: Credit Suisse Berpotensi Kena Tindakan Disipliner

Credit Suisse dinilai memiliki masalah budaya yang diterjemahkan menjadi kurang tanggung jawab.


Investor Cemas dengan Kondisi Perbankan, Saham Deutsche Bank Anjlok

25 Maret 2023

Deutsche Bank. REUTERS/Dado Ruvic
Investor Cemas dengan Kondisi Perbankan, Saham Deutsche Bank Anjlok

Para analis menyatakan ada perbedaan besar antara Credit Suisse AG- dan Deutsche Bank dari segi fundamental dan profitabilitas.


Analis Prediksi Harga Minyak Dunia Menguat, Ini Penyebabnya

22 Maret 2023

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com
Analis Prediksi Harga Minyak Dunia Menguat, Ini Penyebabnya

Harga minyak naik lebih tinggi pada Selasa, 21 Maret 2023, didorong oleh prospek jangka pendek yang membaik untuk sektor perbankan.


Analis Prediksi Harga Emas Dunia Melemah, Ini Penyebabnya

21 Maret 2023

Emas batangan 50g siap dicetak di foto di pabrik penyulingan dan pabrikan batangan Argor-Heraeus di Mendrisio, Swiss, 13 Juli 2022. REUTERS/Denis Balibouse
Analis Prediksi Harga Emas Dunia Melemah, Ini Penyebabnya

Analis memprediksi harga emas bakal melemah di rentang USD 1.942 hingga USD 2.000,10 per troyo unce, dalam perdagangan Selasa, 21 Maret 2023


Terkini: Ekonom Ingatkan Bank Kecil Waspada Lantaran Credit Suisse di Ambang Krisis, Ribut-ribut Gaji Buruh Dipotong 25 Persen

20 Maret 2023

Sebuah logo cabang bank Credit Suisse di Bern, Swiss 4 April 2017. [REUTERS / Denis Balibouse]
Terkini: Ekonom Ingatkan Bank Kecil Waspada Lantaran Credit Suisse di Ambang Krisis, Ribut-ribut Gaji Buruh Dipotong 25 Persen

Credit Suisse, berada di ambang krisis. Ekonom Indef ingatkan perbankan yang relatif kecil dan bank digital perlu waspada.


Credit Suisse di Ambang Krisis, Ekonom Sebut Perbankan Kecil dan Digital Perlu Waspada

20 Maret 2023

Bank Credit Suisse Swiss [fortune.com]
Credit Suisse di Ambang Krisis, Ekonom Sebut Perbankan Kecil dan Digital Perlu Waspada

Bank investasi asal Swiss, Credit Suisse berada di ambang krisis. Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance atau Indef, M Rizal Taufikurahman menyebut perbankan yang relatif kecil dan bank digital perlu waspada.


Mengalami Krisis, Simak Profil Credit Suisse

17 Maret 2023

Sebuah logo cabang bank Credit Suisse di Bern, Swiss 4 April 2017. [REUTERS / Denis Balibouse]
Mengalami Krisis, Simak Profil Credit Suisse

Dua bank regional di Amerika Serikat yaitu Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang mengalami kebangkrutan ternyata turut menyeret Credit Suisse


Menkeu AS, Janet Yellen: Sistem Perbankan AS Masih Tetap Sehat

16 Maret 2023

Menteri Keuangan AS Janet Yellen menghadiri sidang Komite Cara dan Sarana DPR AS tentang Permintaan Anggaran tahun fiskal 2024 Presiden Joe Biden di Capitol Hill di Washington, AS, 10 Maret 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Menkeu AS, Janet Yellen: Sistem Perbankan AS Masih Tetap Sehat

Janet Yellen mengatakan sistem perbankan AS masih tetap sehat dan orang Amerika dapat merasa yakin bahwa simpanan mereka tersedia saat dibutuhkan.