INFO PURWAKARTA - Keluarga miskin (gakin) di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, mengaku merasa hidup lebih tenang pasca peluncuran program Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Beas (Beras) Perelek sebulan lalu.
Sebab, setiap bulan, mereka menerima jatah pembagian beras perelek atau beras hasil subsidi silang dari warga mampu kepada warga miskin dengan beras kualitas premium secara gratis yang digagas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
"Sebulan kemarin (Juni), kami dapat jatah beras sebanyak 45 kilogram. Jadinya stok beras kami sekarang melimpah," kata Tanu, salah seorang dari gakin asal Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, saat ditemui, Senin, 10 Juli 2017 lalu.
Jatah beras 45 kg per bulan tersebut diperoleh dari hasil sumbangan warga desa serta para karyawan sebuah perusahaan secara gratis masing-masing 15 kg serta 15 kg sisanya dari beras sejahtera (rastra) Perum Bulog dengan biaya tebus Rp 1.600 per kg.
Sebelum ada jatah dari ATM Beras Perelek, dalam sebulan, Tanu hanya memperoleh 15 kg rastra dari Perum Bulog. Padahal kebutuhan per bulan keluarganya, seorang istri dan dua cucu, minimal 25-30 kg.
Baca Juga:
"Kalau sekarang, stok beras kami malah berlebih," ucapnya. Ia pun berterima kasih kepada Dedi atas peluncuran ATM Beras Perelek. "Hatur nuhun pisan (Terima kasih banyak), Kang Dedi (sapaan Bupati)," ujarnya sumringah.
Sekretaris Desa Dangdeur Wahyudin menyebutkan jumlah gakin di desanya 76 kepala keluarga, sesuai dengan data hasil survei BPS. "Semuanya dapat jatah sama, 45 kilogram per bulan," tuturnya.
Kang Dedi mengaku senang dengan bergulirnya program ATM Beras Perelek. "Cita-cita kami untuk mensubsidi beras premium secara gratis melalui subsidi silang si kaya buat si miskin telah terlaksana dengan baik," ucapnya.
Ia berjanji akan terus menggenjot peran aparatur sipil negara, warga berkecukupan, dan karyawan perusahaan swasta untuk terus berbagi supaya tidak ada cerita getir tentang si miskin yang kelaparan.
"Kami ingin warga miskin bisa makan dengan nasi yang sama seperti yang kami makan," katanya. Ia juga berjanji segera merilis program ATM untuk telur dan daging guna memenuhi gizi dan protein keluarga miskin. (*)