TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis Yustinus Prastowo menilai Robert Pakpahan sebagai orang yang tepat untuk menggantikan Ken Dwijugiasteadi sebagai Direktur Jenderal Pajak.
Ken Dwijugiasteadi akan pensiun pada 1 Desember 2017. Adapun Robert sekarang menjabat Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
"Kalau menurut saya, sudah tepat (Robert menjadi Dirjen Pajak). Dari karier sudah punya pengalaman dan pernah menjadi staf ahli menteri. Sekarang juga yang paling senior," kata Prastowo kepada Tempo, Kamis, 24 November 2017.
Baca: Robert Pakpahan Dirjen Pajak? Sri Mulyani dan Istana Bungkam
Selain itu, Robert Pakpahan mempunyai pembawaan yang bisa diterima semua kalangan, baik internal maupun eksternal. Apalagi sosok Robert terlihat moderat dan kalem, yang membuatnya bisa diterima internal dan eksternal melihat kondisi ekonomi saat ini.
Menurut Prastowo, kondisi ekonomi Indonesia saat ini membutuhkan kelonggaran. Sebab, saat ini banyak orang takut kalau pajak akan agresif. "Nah, orang ini bisa mewakili di jalan tengah. Tidak terlalu keras dan memahami detail permasalahan," ucapnya.
Adapun tantangan Dirjen Pajak yang baru akan dihadapkan pada pencapaian target pajak yang berat. Untuk itu, Dirjen yang baru membutuhkan dukungan dan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat agar tercipta kepatuhan. "Saat ini partisipasi belum maksimal. Daripada melakukan pendekatan yang lebih keras, lebih baik yang tetap law enforcement," kata Prastowo.
Dalam merangkul wajib pajak, Prastowo berharap Dirjen Pajak yang baru bisa melibatkan asosiasi, pihak kampus, dan pemerintah daerah. Tujuannya, dengan melibatkan semua kalangan, penyerapan pajak akan lebih besar. "Apalagi dua tahun ke depan menjadi tahun politik. Perlu orang yang elegan dan terukur dalam mengambil kebijakan agar tidak menimbulkan guncangan," tuturnya.